Universitas Pendidikan Sultan Idris (UPSI) Malaysia dan Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY) berkolaborasi dalam program pemberdayaan masyarakat, terhadap Kelompok Program Keluarga Harapan (PKH) di dusun Mriyan, Margomulyo, Seyegan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Sebanyak 15 orang peternak ayam kampung yang sebagian besar anggotanya terdiri dari keluarga PKH di dusun tersebut mendapatkan pelatihan dan pendampingan budidaya ayam kampung dari Tim Pengabdian Masyarakat UMBY dan UPSI Malaysia.
Ketua Tim Pengabdian pada Masyarakat Program Studi Peternakan, Fakultas Agroindustri, UMBY Dr. Ir. Sri Hartati Candra Dewi, M.Si. menyatakan bahwa pelatihan tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan pendapatan warga PKH melalui penerapan integrasi antara budidaya ayam kampung dan budidaya tanaman empon-empon. Hadir secara daring Dekan FPE UPSI Profesor Madya Dr. Mohd Asri dan Tim Pengabdian Masyarakat UPSI, Dr. Fazhana Ismail dan Dr. Zuriadah Ismail. Model perkawinan ayam kampung di Malaysia pada saat ini mulai berkembang dengan teknik inseminasi buatan. Teknik inseminasi buatan mempunyai beberapa keuntungan diantaranya mengurangi resiko penyakit, melestarikan ayam unggul dan menghemat pejantan, demikian dipaparkan oleh Dr. Fazhana, sementara Dr Zuriadah menjelaskan model catatan pembukuan usaha ayam kampung.
Tim dari Universitas Mercu Buana Yogyakarta, Ir. FX. Suwarta, M.P. menyatakan bahwa ternak ayam kampung jika dipelihara secara tradisional akan menyebabkan kematian yang tinggi, produktivitas telur dan pertambahan berat badannya rendah. Model pemeliharaan ayam kampung yang baik adalah dengan cara semi intensif yaitu dengan cara mengandangkan, memberikan vaksinasi, dan menggunakan pakan yang mutunya baik dengan memanfaatkan bahan lokal baik berupa bekatul, nasi kering, limbah dapur, dedaunan ditambah sedikit konsentrat.
Untuk menjaga kesehatan ternak juga dikenalkan tanaman herbal dan cara pengolahannya untuk ayam kampung oleh Dr. Ir. Sundari, M.P. Untuk meningkatkan perekonomian keluarga, pemeliharaan ayam kampung juga dapat diintegrasikan dengan berbagai tanaman empon-empon. Ir. Niken Astuti, M.P. menjelaskan teknis budidaya tanaman empon-empon, sedang budidaya tanaman sayuran disampaikan oleh Dr. Ir. Sri Hartati Candra Dewi, M.Si. Jahe dan kunyit merupakan dua jenis tanaman mempunyai berbagai manfaat baik sebagai bumbu dapur dan menjaga kesehatan. Budidaya tanaman jahe dapat dilakukan secara langsung dilahan maupun dengan menggunakan polybag, dengan menggunakan campuran tanah, sekam dan pupuk dari limbah ayam kampung.
Ketua kelompok, Drs. Suwandi dalam akhir pelatihan menyatakan bahwa ayam kampung bagi keluarga wilayah Mriyan merupakan ternak pertahanan keluarga miskin, yang setiap saat bisa diuangkan untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Oleh karena itu pelatihan semacam ini, memberikan manfaat yang besar bagi anggota kelompoknya. Dalam pelatihan tersebut juga diserahkan bantuan modal kerja kepada peserta berupa induk ayam, kandang, pakan dan bibit jahe.