Komisi Penyiaran Indonesia Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta (KPID DIY) bersama Fakultas Ilmu Komunikasi dan Multimedia Universitas Mercu Buana Yogyakarta (FIKOM UMBY) menyelenggarakan Pesta Penyiaran Istimewa 2025. Acara yang berlangsung selama 2 hari pada 13 dan 14 Agustus 2025 di Kampus 3 UMBY tersebut mengangkat tema “Never Ending Broadcasting”.
Kegiatan tersebut dibuka oleh Hazwan Iskandar Jaya, S.P., Ketua KPID DIY. Dalam sambutannya, Hazwan menegaskan Pesta Penyiaran Istimewa merupakan salah satu upaya membangun ekosistem penyiaran di DIY.
“Transformasi digital harus disikapi dengan bijaksana agar tidak hanyut dalam berbagai kondisi seperti misinformasi, disinformasi, ataupun malinformasi,” ujar Hazwan.
Hazwan berharap masyarakat dapat kembali menilik media penyiaran publik yang resmi seperti televisi dan radio, karena media tersebut memiliki tanggungjawab sosial dalam menyajikan informasi akurat dan berbasis fakta sebagai upaya mencerdaskan kehidupan anak bangsa.
“Anak-anak muda meskipun sering mengakses media sosial tetapi jangan berhenti untuk belajar bertanggungjawab dalam menyerap informasi agar tumbuh menjadi generasi bangsa yang berkarakter,” terangnya.
Sementara itu, Dekan FIKOM UMBY, Dr. Didik Haryadi Santoso, S.Kom.I., M.A., menggarisbawahi sulitnya memilah dan memahami kebenaran informasi maka penting membangun kesadaran untuk mengkritisi setiap program atau konten yang ada diberbagai media.
“Batasan kebenaran informasi di media sosial dan media penyiaran resmi televisi dan radio jelas terlihat. Di media sosial mudah dan cepat sekali tersebar informasi palsu, sedangkan di televisi dan radio menyajikan informasi yang telah terverifikasi kebenarannya,” ungkap Didik.
Lanjut Didik, FIKOM UMBY sebagai akademisi akan terus berupaya dan bersinergi dengan berbagai pihak untuk dapat membantu mewujudkan masyarakat yang terliterasi media secara bijaksana dan bertanggungjawab.
Acara bertajuk ‘KanthiYo’ ini diikuti oleh lebih dari 170 siswa SMA/sederajat di wilayah DIY. Mereka mengikuti rangkaian kegiatan seperti Kanthi Tandingan yaitu berbentuk kompetisi, Kanthi Pasinaon merupakan wadah pembelajaran bersama akademisi dan praktisi. Kemudian Kanthi Ajar yaitu pameran alat dan teknologi penyiaran dari masa ke masa dan Kanthi Peken berupa bazaar kuliner. Terakhir ada juga apresiasi kepada insan yang melestarikan budaya di DIY yang disebut Kanthi Laku.