KKN UMBY Dampingi Kelompok Tani Sri Widodo, Olah Pupuk Kompos dari Gulma Siam
22 Feb 2022
101
by Admin Demo

Gulma merupakan tumbuhan yang tumbuh di sekitar tanaman budidaya, keberadaannya tidak diinginkan pada lahan pertanian karena mengurangi hasil panen tanaman produksi dan juga menjadi, sarang hama. Namun dibalik itu semua, gulma memiliki manfaat sebagai bahan pupuk kompos. Seperti halnya gulma siam, tumbuhan liar yang biasanya hanya dipotong lalu dibiarkan di pinggiran lahan. Tidak banyak orang yang tau bahwa pupuk dari tanaman gulma siam ini mempunyai kadar nitrogen tinggi (2.73%), bahkan lebih tinggi dari pupuk kandang sapi yang hanya memiliki kadar nitrogen sebesar (0.95).

Oleh karena itu, Kuliah Kerja Nyata (KKN) kelompok 40 Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY) di bawah bimbingan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Daniel Widhiatama S.Pd M.Hum dengan 11 mahasiswa dari berbagai jurusan yang berbeda yaitu, Johan, Widya, Alfian, Sukma, Nila, Ifah, Lado, Don, Annisa, Rian dan Ermil. Melakukan pelatihan pembuatan pupuk kompos dari tanaman gulma siam yang didampingi oleh Bapak Dr. Ir. Bambang Nugroho M.P kepada seluruh anggota Kelompok Tani Sri Widodo, Dusun Prigi Wetan, Desa Jogosetran, Kecamatan Kalikotes, Kabupaten Klaten mengenai pembuatan pupuk kompos dari daun siam. Kamis, (03/02/2022)

Keunggulan pupuk kompos dari tanaman siam, diantara lainnya adalah bahan yang digunakan cukup mudah, hanya memerlukan 3 bahan, daun siam, tetes tebu dan EM4. Waktu pembuatan yang singkat 7-10 hari pupuk sudah bisa digunakan, dan tidak menghasilkan amoniak yang tinggi.

Bapak Sunyoto, ketua Kelompok Tani Sri Widodo menyampaikan bahwa pelatihan pupuk kompos ini sanbat bermanfaat karena pupuk kompos dari tanaman siam dapat menjadi alternatif bagi petani.

“Pupuk kompos dari tanaman siam menjadi alternatif bagi petani yang kesulitan mendapatkan pupuk karena terbatasnya bantuan pupuk kimia dari pemerintah,” tutur Bapak Sunyoto, Ketua Kelompok Tani Sri Widodo.

Alfian selaku PIC program kerja pelatihan pembuatan pupuk kompos dari tanaman gulma siam mengatakan bahwa semoga pelatihan pembuatan pupuk kompos ini bermanfaat untuk petani.

“Pelatihan pembuatan pupuk kompos ini, semoga bermanfaat untuk petani dalam mengembalikan kesuburan tanah yang tandus akibat terlalu banyak menggunakan pupuk kimia karena pupuk kompos dari gulma siam ini tinggi nitrogen sehingga bisa memperbaiki struktur tanah,” ucap Alfian

Tidak hanya sekedar berbagi ilmu mengenai pupuk kompos dari tanaman gulma, kelompok KKN 40 UMBY juga turun langsung dalam pelatihan pembuatan pupuk kompos dari tanaman gulma siam. Tujuan dari pelatihan pembuatan kompos dari gulma siam ini yakni agar seluruh anggota kelompok tani dapat merasakan keunggulan pupuk kompos, sehingga tidak bergantung terhadap pupuk kimia dari pemerintah yang sering kali mengalami keterlambatan dalam pengiriman.

Daniel Widhiatama S.Pd M.Hum selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) kelompok 40 mengatakan harapannya dengan adanya pelatihan pembuatan pupuk ini.

“Dengan pelatihan pembuatan pupuk ini diharapkan perekonomian warga bisa turut terangkat karena nantinya pupuk bisa dijual dan dipasarkan kepada masyarakat yang lain” ujar Daniel Widhiatama S.Pd M.Hum selaku DPL mahasiswa KKN dari kelompok 40. 

Berikut ini cara pembuatan kompos dari gulma siam, yakni Daun dan batang muda gulma siam dicacah, EM4 dan gula pasir dilarutkan dengan air dengan konsentrasi akhir masing-masing 0,5% dan 0,8% kemudian didiamkan selama kurang lebih 3 jam, Sebanyak 2 kg cacahan gulma siam dihamparkan di atas lembaran plastik, disemprot merata dengan 1liter larutan EM4 dan diaduk-aduk agar bahan terbasahi secara merata, Campuran ini kemudian ditempatkan dalam wadah tertutup dan diletakkan di ruang gelap agar terjadi fermentasi, Setelah 3-4 hari campuran diperiksa untuk memastikan proses pembuatan kompos sudah selesai, selanjutnya dijemur beberapa hari untuk mengurangi kadar airnya.  Setelah kering, kompos dihaluskan dan siap untuk diaplikasikan.