Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY) melalui Biro Pemasaran menyelenggarakan kegiatan bersama Musyawarah Guru Bimbingan dan Konseling (MGBK) SMA, MA, dan SMK se-Kabupaten Bantul, pada Rabu, 22 Oktober 2025. Acara tersebut mengusung tema “Stay Calm and Trust Your Process: Kesiapan Mental Siswa Menghadapi Ujian Hidup dan Akademik.”
Kegiatan diawali sambutan oleh Kepala Bagian Pemasaran SMA/sederajat UMBY, Abdul Hadi, S.Pd., M.Pd. Abdul Hadi mengapresiasi sinergi yang terjalin antara UMBY dan MGBK Bantul dalam upaya mendukung perkembangan pendidikan dan karakter siswa.
“UMBY mendorong para guru untuk berperan dalam mengembangkan karakter siswa agar memiliki mental kuat. Kami memfasilitasinya dengan menghadirkan dosen Bimbingan dan Konseling untuk memberikan insight,” ungkap Abudl Hadi.
Ketua MGBK Kabupaten Bantul, Hartuti, S.Pd., M.Pd., berharap kegiatan seperti ini dapat memberikan informasi terkait kesiapan mental dalam menghadapi tantangan kehidupan, khususnya bagi siswa SMA kelas XII dengan cara pengendalian stres dan emosi.

“Penerapan pendekatan mindfulness dan discovery learning agar siswa terbiasa berpikir reflektif dan positif serta aktif mengikuti ekstrakurikuler juga dapat melatih ketahanan mental dan rasa percaya diri,” terang Hartuti.
Acara yang digelar di kampus 1 UMBY ini menghadirkan Nur Sholehah Dian Saputri, S.Pd., M.Pd., dosen Bimbingan dan Konseling (BK) UMBY, sebagai pembicara utama. Dihadapan 80 guru BK, Dian menekankan pentingnya kesiapan mental dan pengelolaan emosi bagi siswa dalam menghadapi berbagai tantangan, baik dalam bidang akademik maupun kehidupan pribadi.
Dian menerangkan kesiapan mental siswa adalah fondasi penting bagi keberhasilan dalam menghadapi ujian. Sekolah dan keluarga perlu berperan aktif dalam membentuk lingkungan yang mendukung kesehatan mental dan emosional siswa. Dengan mental yang kuat, siswa tidak hanya mampu melewati ujian dengan baik, tetapi juga tumbuh menjadi individu yang tangguh, berkarakter, dan siap menghadapi tantangan kehidupan.
Dian menguraikan mental yang kuat di mulai dengan membangun rasa percaya diri, guru dapat memberikan contoh dengan menunjukkan sikap positif saat menghadapi kesulitan, mengajarkan teknik self-regulation, seperti menarik napas dalam, menulis jurnal, atau berbicara dengan guru BK serta menggunakanmetode role play atau bimbingan kelompok untuk membahas cara menghadapi stres dan konflik.
“Strategi-strategi tadi diharapkan dapat membantu siswa dalam mengungkapkan perasaan tanpa takut dihakimi dan membentuk mental yang sehat,” jelas Dian.
Para guru BK yang hadir juga berkesempatan berdiskusi langsung dengan pihak UMBY terkait berbagai layanan pendidikan, termasuk informasi bahwa UMBY merupakan kampus yang ramah bagi siswa difabel. Hal ini menjadi perhatian penting setelah adanya pertanyaan dari beberapa guru mengenai dukungan kampus terhadap mahasiswa berkebutuhan khusus.
Marwanto, S.Pd, selaku peserta kegiatan dari SMA 1 Sedayu menilai materi yang disampaikan berdampak kepada guru SMA sebagai garda terdepan dalam menangani masalah kesehatan mental siswa dalam proses pembelajaran atau proses dalam menghadapi ujian.
Melalui kegiatan ini, UMBY kembali menegaskan komitmennya sebagai kampus yang inklusif dan peduli terhadap pengembangan potensi peserta didik dari berbagai latar belakang, serta siap menjadi mitra strategis sekolah-sekolah dalam mendukung keberhasilan pendidikan yang berkelanjutan.
