Melihat potensi besar dari limbah budidaya ikan lele, tim Program Peningkatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) Kelompok Studi Pasar Modal (KSPM) Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY) menggelar pelatihan inovatif di Dusun Kuwangen Lor, Desa Pacarejo, Kecamatan Semanu. Pelatihan ini secara khusus mengajarkan warga setempat cara mengolah kotoran ikan lele yang melimpah menjadi Pupuk Organik Cair (POC) berkualitas.
Ketua PPK Ormawa KSPM UMBY, Dani Fajar mengungkapkan dengan bahan utama jeroan ikan lele yang sebelumnya hanya sebagai limbah dapat dimanfaatkan warga dengan diolah menjadi POC.
“POC dapat meningkatkan kesuburan tanah, sehingga warga setempat tidak perlu lagi membeli pupuk untuk tanamannya. Mereka dapat mengolah sendiri dan dimanfaatkan. Mungkin malah bisa diproduksi dengan skala besar dan dijual sehingga akan meningkatkan perekonomian warga,” terang Dani Fajar.
Lanjut Dani, pelatihan pengolahan POC tersebut dirancang sebagai bagian dari sistem ekonomi sirkular, yang artinya limbah dari satu aktivitas perikanan dapat menjadi sumber daya berharga bagi aktivitas lain seperti untuk sektor pertanian.
“Kami berharap pengolahan POC ini dapat mengurangi ketergantungan petani pada pupuk kimia serta menciptakan ekosistem desa yang lebih mandiri dan berkelanjutan,” harap Dani mewakili tim PPK Ormawa.
Pelatihan yang digelar pada Senin, 04 Agustus 2025 bertempat di Balai Dusun Kuwangen Lor, Desa Pacarejo, Kecamatan Semanu diisi oleh Dimas Rida dari Prodi Peternakan. Dimas Rida menjelaskan cara pembuatan POC dari jeroan ikan. Bahan – bahan yang dibutuhkan untuk membuat POC antara lain jeroan ikan, EM4, molase, dan juga air. Jika jeroan ikan terdapat 1 kg maka dibutuhkan molase sebanyak 100 ml, EM4 100 ml, dan juga air 300 ml. Bahan – bahan tersebut dimasukkan dalam wadah kedap udara yang kemudian diolah dengan teknik fermentasi selama 7 – 14 hari.
“Selama proses fermentasi harus selalu diecek untuk membuang gas hasil fermentasinya. Gas yang tidak dibuang berbahaya bagi lingkungan karena dapat berdampak pada perubahan iklim, adanya tekanan tinggi pada wadah yang berpotensi terjadi ledakan hingga mengganggu dan menjadi sumber pennyebaran penyakit,” jelas Dimas.
Seperti yang disampaikan oleh dosen prodi Argoteknologi, Ir. Reo Sambodo, SP., MMA., yang sekaligus Kepala Biro Kemahasiswaan saat melakukan kunjungan di lokasi PPK Ormawa KSPM UMBY. POC mengandung dua unsur yaitu unsur hara makro dan mikro serta terdapat senyawa pendukung lain seperti hormon dan mikroorganisme. POC dapat berdampak bagi lingkungan untuk penggemburan tanah sehingga aman bagi lingkungan.
“Yang terpenting adalah tanaman yang diberikan POC akan lebih aman jika dikonsumsi karena semua alami tidak ada unsur kimia,” urai Reo
Salah satu peserta pelatihan, Majriyah mengaku tidak tahu bahwa ada pupuk organik yang dihasilkan dari limbah ikan lele.
“Saya tahunya hanya pupuk kemasan yang dijual dipasaran. Saya juga baru tahu kalau kotoran ikan bisa dijadikan untuk pupuk organik yang bagus untuk kesuburan tanah dan ternyata cara membuatnya gampang,” ungkap Majriyah disela-sela kegiatan pelatihan.