Tim dosen peneliti Prodi Peternakan Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY), telah berhasil mengembangkan bahan aditif berbahan herbal untuk meningkatkan produktivitas ternak unggas. Tim peneliti terdiri Dr. Ir. Sri Hartati Candra Dewi, M.Si. sebagai ketua, yang beranggotakan Ir. FX. Suwarta, M.P., Ir. Niken Astuti, M.P. dan Ir. Lukman Amin, M.P. Melibatkan sembilan orang mahasiswa Prodi Peternakan yaitu Bayu Saptaji, Imam Agustiawan, Andhina Widyantira, Deseyana Rosatama R., Rizki Fajar Wdyanto, Naufal Dhiya’ulhaq, Nur Kholidah, Anjasmara dan Marselina Susilawati.
Penelitian dilakukan selama delapan bulan dari awal April sampai dengan akhir Oktober 2024 di Unit Pelaksana Teknis (UPT) Teaching Farm Fakultas Agroindustri UMBY yang terletak di dusun Kaliurang, Argomulyo, Sedayu, Bantul. Penelitian dilakukan bertujuan untuk mengetahui pengaruh campuran temu lawak dan biji Adas sebagai feed aditif dalam ransum terhadap performan dan kualitas daging ayam broiler.
Ketua peneliti Dr. Ir. Sri Hartati Candra Dewi, M.Si. menyatakan bahwa ternak unggas utamanya ayam broiler sangat rentan terhadap penyakit dan mudah stress, sehingga menyebabkan tingginya mortalitas. “Sebagian besar peternak dalam mengatasi hal tersebut pada umumnya menggunakan antibiotik. Penggunaan antibiotik yang tidak tepat menyebabkan resiko resistensi terhadap beberapa mikroorganisme dan ditemukannya residu pada daging yang membahayakan konsumen,” imbuhnya.
Dosen Prodi Peternakan yang juga herbalis, Ir. Lukman Amin, M.P., menyatakan banyak bahan herbal yang berpotensi untuk digunakan dalam memperbaiki produktivitas ternak yang ditemukan di Indonesia. Bahan dari temu-temuan dan rempah seperti kunyit, temu lawak, jinten, adas, sambiloto dan kayu manis mampu memperbaiki produksi ternak, meningkatkan daya hidup, bahkan dapat memperbaiki kualitas daging maupun telur.
Sementara itu, Ir. FX. Suwarta, M.P., salah satu anggota tim peneliti mengungkapkan senyawa-senyawa aktif pada herbal seperti kurkumin pada temulawak mempunyai peranan penting untuk memperbaiki pencernaan, menekan mikroorganisme pathogen, dan memperbaiki metabolisme pada tubuh ternak. “Penggunaan campuran beberapa bahan herbal dan rempah, umumnya memberikan efek saling memperkuat perannya dalam menekan mikroorganisme pathogen dan sebagai antioksidan alami pada ungags,” ujarnya.
Ir. Niken Astuti, M.P. juga menjelaskan bahwa penyiapan bahan cukup mudah, yaitu setelah bahan dikeringkan dengan oven atau sinar matahari, kemudian dibuat serbuk dengan cara digiling. Serbuk kemudian dicampurkan secara merata dengan bahan pakan secara homogen, kemudian dicetak dalam bentuk crumble/pellet. “Untuk bahan temu-temuan seperti kunyit, temulawak, jahe sebaiknya dipilih minimal umur 10 bulan, kemudian dicuci bersih, diiris tipis melintang, kemudian dikeringkan dan digiling. Secara umum penggunaan bahan herbal dapat meningkatkan daya tahan tubuh ternak dari serangan penyakit, menekan mortalitas, memperbaiki kualitas produk, dan menurunkan resiko resistensi dan residu pada produk,” jelas Ir. Niken.
Pada akhirnya, Dr. Ir. Sri Hartati berharap, semoga hasil riset ini nantinya dapat menjadi solusi untuk memecahkan permasalahan pada budidaya ayam broiler utamanya dalam memperbaiki produktivitas, menekan angka kematian ternak juga mengurangi kadar kholesterol pada daging ayam broiler. “Selain itu diharapkan hasil pengembangan riset ini dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan di bidang herbal untuk ternak dan membantu mahasiswa Prodi Peternakan UMBY dalam menyelesaikan tugas akhir skripsinya sehingga dapat lulus tepat waktu,” pungkasnya.