Pererat Relasi Antar Organisasi, BEM Psikologi UMBY Studi Banding ke UMS
09 Jul 2025
51
by Farida Dian Farida Dian

Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Psikologi Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY) melaksanakan studi banding ke BEM Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS). Kegiatan studi banding ini berlangsung pada Sabtu, 22 Juni 2025, dihadiri oleh 31 anggota BEM Psikologi UMBY dan 46 anggota BEM Psikologi UMS. Studi banding di pimpin oleh Sultan Rafl Chancito, sebagai Ketua Pelaksana dari BEM Psikologi UMBY.

Acara ini diisi dengan pemaparan program kerja masing-masing BEM dan Focus Group Discussion (FGD). Dalam sesi ini, setiap departemen menjelaskan program unggulan yang telah atau sedang dijalankan, dengan mengacu pada visi, misi, serta garis besar haluan organisasi (GBHO dan GBHK). Sesi ini menjadi ruang terbuka untuk menunjukkan karakteristik, kreativitas, dan prioritas masing-masing organisasi.

Saat FGD, BEM UMBY dan UMS saling bertukar informasi terkait program kerja yang dimiliki. Diantaranya, departemen HUMAS berkesempatan menjabarkan program kerjanya yang berupa studi banding. Departemen PENGMAS juga menjabarkan program kerjanya yang berupa pembentukan Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (Satgas PPKS), The Rangers IV,  dan Mental Health Day (Empathy in Action). Sedangkan departemen SOSKEM memiliki 4 PROKER yaitu taman baca, PSYMA atau psychology derma, Reach, dan Psymelodies.

Junior Thomas Liko Werang, Ketua BEM Psikologi UMBY, mengungkapkan bahwa harapannya dengan diadakan studi banding ini akan menumbuhkan banyak ide, inovasi, dan terobosan baru yang bisa diberikan masing-masing individu sehingga dapat memperkuat korsa BEM masing-masing universitas.

“Semoga perjumpaan ini menjadi awal dari kolaborasi yang panjang, dari perjalanan panjang untuk menjadi organisasi yang tidak hanya aktif, tetapi juga hidup dan menghidupkan,” ujarnya.

Ketua BEM Psikologi UMS, Bunga Cinta Ari Putri, menyampaikan harapannya agar kedua BEM bisa menjadikan studi banding ini sebagai ruang kolaboratif, inovatif, dan ruang berkelanjutan bagi kedua organisasi.

“Kegiatan ini memperluas jejaring, mempererat relasi antar organisasi, dan membuka kemungkinan sinergi lintas kampus. Hubungan yang dibangun di ruang diskusi ini diharapkan tak berakhir di tanggal acara, tapi menjadi pintu menuju kerja sama yang lebih nyata dan berkelanjutan,” kata Bunga.