Pemerintah melakukan perbaikan sistem pembelajaran dengan memperbarui kurikulum. Namun kurikulum sebaik apapun tidak akan mampu mencerdaskan anak bangsa jika seorang pendidik tidak memiliki kompetensi yang tepat.
Kurikulum 2013 membawa empat perubahan besar terkait konsep kurikulum, buku yang dipakai, proses pembelajaran, dan proses penilaian. Empat perubahan besar ini dimaksudkan untuk mendorong anak didik dan guru selalu berpikir produktif, kreatif, dan inovatif.
Untuk itulah Dalam rangka membantu guru dalam mengembangkan dan membuat perangkat pembelajaran yang kreatif. MTs Ma’arif 2 Muntilan menggelar Workshop Perancangan Administrasi Pendidikan untuk membantu para guru dengan menghadirkan pakar dunia pendidikan yaitu Dr Dra Hermayawati,S.Pd.,M.Pd, dosen fakultas Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY). Dijelaskan Guru dituntut menjadi seorang pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik. Karena itu menjadi seorang guru kini bukanlah pekerjaan mudah. Guru harus bisa berperan aktif dalam membantu membentuk karakter seorang anak, selain orang tua dan keluarga.
Peran guru yang penting membuat seorang guru dituntut untuk membuat suasana belajar mengajar menjadi lebih menarik dan menyenangkan, sehingga peserta didik merasa nyaman dan cepat menyerap pelajaran.
Setiap guru harus bisa menemukan caranya sendiri untuk menarik minat belajar siswa secara kreatif dan inovatif. Proses belajar tidak boleh menyeramkan namun sebaliknya harus menyenangkan dan membuat nyaman.
"Tenaga pengajar dituntut untuk mengembangkan secara efektif & efisien dalam Kurikulum 2013 revisi 2017 ini sesuai dengan pengembangan pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis dan evaluasi," kata Dosen yang juga Pengabdi Senior LPPM UMBY.
Dr Dra Hermayawati menilai kegiatan seperti ini akan bisa memacu motivasi guru di sekolah Ma’arif untuk mengembangkan perangkat pembelajaran sesuai kurikulum yang ada dengan penilaian secara faktual, konseptual, prosedural dan metakognisi.
Kepala MTs Ma’arif 2 Muntilan mengatakan kegiatan ini sebagai pembekalan dan pelatihan bagi tenaga pengajar dalam menghadapi kurikulum 2013. Diharapkan guru akan terbantu dalam membuat perangkat pembelajaran, utamanya pembuatan Silabus dan RPP.
Ada 20 guru mata pelajaran dan dua 2 guru BK dari tenaga pengajar MTs Ma’arif 2 Muntilan yang mengikuti workshop ini. “Ini sekaligus juga sebagai persiapan akreditasi sekolah kami pada bulan Maret mendatang,“ tuturnya.
Sementara itu,Pengawas Pendidikan Madrasah Kemenag Kabupaten Magelang Dra Hj Siti Zumrotul Mutmainah M.Si menilai workshop ini sangat bagus untuk menunjang keperluan bagi para guru untuk berfikir kreatif dalam mengembangkan dan membuat perangkat pembelajaran.