2018 International Conference on Food Science and Technology (Foscitech) ini didasari keprihatinan atas kondisi pangan nasional kita dewasa ini. Negeri kita yang memiliki potensi kelimpahan sumber pangan hingga saat ini masih mengalami ketergantungan pangan. Impor pangan bukan saja dilakukan pada komoditi yang tidak banyak dihasilkan di dalam negeri, melainkan juga yang mampu dihasilkan oleh petani kita sendiri. Liberalisasi perdagangan telah mengakibatkan tata niaga pangan dikendalikan oleh kartel impor, sementara di sisi lain peran negara lewat Bulog menjadi terpinggirkan. Keluar masuknya komoditi pangan tidak lagi berdasar kebutuhan nasional, melainkan keuntungan maksimal perusahaan pangan. Pun moralitas produsen pangan lokal mengalami kemerosotan karena selalu dibayangi kekalahan bersaing di pasar. Menyikapi berbagai persoalan tersebut, konferensi ini mengambil tema "Towards Food Security and Sustainable Based on Sustainable Agriculture and Local Wisdom". Konferensi ini akan menghadirkan 5 pembicara dari dalam dan luar negeri, di antaranya Profesor Ben White (Erasmus University, Rotterdam-Netherland), Dr. Rashidah Sukor (University Putra Malaysia), Japhet Ndaysenga (Burundi University), Profesor Dr. Ir. Rindit Pambayun, MP (Universitas Sriwijaya), dan Profesor Dr. Ir. Muhammad Maksum Macfoedz, MP (Universitas Gadjah Mada Yogyakarta). Konferensi yang diselenggarakan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Mercu Buana Yogyakarta, yang dibuka oleh Wakil Rektor I, Dr Bayu Kanetro, MP. Ketua panitia, Prof CH Wariyah mengatakan “seminar ini bekerjasama dengan Bank Jateng Kantor Cabang Yogyakarta ini dihadiri oleh lebih 100 peserta, yang berasal dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia, serta perwakilan dari Kamerun, Brasil, Turki, Turkmenistan, dan Timor Leste”. Dalam siaran pressnya Ketua LPPM, Awan Santosa, SE, M.Sc menuturkan “Konferensi Internasional ini merupakan sumbangsih Universitas Mercu Buana Yogyakarta bagi pemerintah yang menjadikan kedaulatan pangan sebagai agenda terdepannya. Sudah jelas bahwa kedaulatan pangan merupakan salah satu jawaban bagi perwujudan kesejahteraan dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, sesuai amanat konsitusi dan cita-cita pendiri bangsa”.