Sedayu (18/7), Pergantian nama kota Yastrib menjadi Madinah Al Munawwaroh (Kota yang bercahaya) oleh Nabi Muhammad SAW ketika peristiwa Hijrah tidak lain agar tatanan masyarakat Islam lebih maju, demikian diungkapkan H Muh Jazir ASP saat memberikan pengajian akbar di hadapan ribuan jamaah Argomulyo Sedayu Bantul Jumat malam lalu, Pengajian yang diselenggarakan oleh takmir masjid Hikmah Tawakal ini dalam rangka Lounching pergantian nama Universitas Wangsa Manggala menjadi Universitas Mercu Buana Yogyakarta.
Hadir dalam acara tersebut Rektor UMB Yogyakarta Dr Djoko Wahyono, SU., Apt, Ibu R Noto Suwito dan R Teguh Wahyudi, SE, dari BPH Yayasan Wangsa Manggala serta H Dasiman AN, BA tokoh masyarakat sedayu bersama ribuan jamaah lainya. Dalam kesempatan tersebut Dr Djoko Wohyono mengungkapkan, âH Probosutedjo selaku pemilik yayasan menginginkan persamaan nama antara dua universitas yang dimilikinya yaitu Univ Mercu Buana Jakarta dan Univ Mercu Buana Yogyakarta, semoga Mercu Buana menjadi pancer (kiblat) pendidikan tinggi dalam meraih Agudi Mulyaning Bangsa sesuai visi dan misinyaâ. Ir Wafit Dinarto M.Si ketua panitia menambahkan, kuliah di UMB Yogyakarta tidak dipungut biaya uang gedung atau sejenisnya karena semua pembangunan gedung dan fasilitas telah disediakan oleh yayasan, Panitia juga memberikan kenang-kenangan berupa Al Quran kepada setiap jamaah pengajian, mengenai hal ini Wafit Dinarto mengatakan â Sumber dari segala sumber yang mengatur hidup adalah Al Quran, termasuk penyelenggaraan pendidikan di UMB Yogyakarta ini, dengan hikmah dan makna yang lebih dalam adalah melaksanakan pendidikan yang tidak bertentangan dengan Al Quran dan agama lainyaâ. Sementara itu H Dasiman, selaku tokoh masyarakat Argomulyo menambahkan bahwa dengan adanya Unwama, sekarang UMB Yogyakarta, yang terletak di tengah-tengah pedesaan banyak memberikan manfaat terhadap masyarakat sekitar, adanya kos-kosan sangat meningkatkan tingkat ekonomi keluarga dan warga desa.
(gandung Sunardi/Humas UMB Yogyakarta)