Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY) melalui tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PkM) yang diketuai Nanang Khuzaini, S.Pd.Si., M.Pd. dan anggota Naela Faza Fariha, S.SI., M.Sc. kembali melaksanakan kegiatan berbasis edukasi di sekolah, kali ini bertempat di Aula MAN 1 Sleman. Kegiatan ini mengusung tema peningkatan kapasitas guru dalam inovasi pembelajaran abad 21, dengan fokus utama pada pendekatan Deep Learning serta pembuatan media ajar interaktif berbasis teknologi Theasys.

Acara ini dihadiri oleh Kepala MAN 1 Sleman, H. Anis Syafa’at, S.Ag., M.Pd.I., perwakilan tim PkM UMBY, Naela Faza Fariha, S.Si., M.Sc., sejumlah mahasiswa pendamping, serta 46 guru MAN 1 Sleman, pada Rabu, 9 April 2025.

Kegiatan dimulai pukul 09.00 WIB dengan pembukaan dan dilanjutkan sambutan dari perwakilan TIM PkM UMBY dan Kepala MAN 1 Sleman. Dalam sambutannya, H. Anis Syafa’at menyampaikan apresiasi atas inisiatif UMBY dalam menjembatani dunia kampus dan dunia pendidikan menengah.

“Kami sangat menyambut baik kegiatan ini. Kehadiran UMBY menjadi semangat baru bagi para guru untuk terus berinovasi dalam pembelajaran. Kami berharap, pelatihan ini tidak hanya berhenti di sini, tetapi juga bisa menjadi awal dari kolaborasi-kolaborasi berkelanjutan ke depan,” ujarnya.

Agenda dilanjutkan dengan pemaparan Materi 1 oleh Naela Faza Fariha, S.Si., M.Sc., yang merupakan pengenalan awal kepada para guru mengenai Pendekatan Pembelajaran Mendalam (Deep Learning). Materi ini bertujuan untuk memperkenalkan konsep pembelajaran baru yang saat ini sedang menjadi sorotan dan tengah digalakkan oleh Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah. “Pendekatan ini menekankan pentingnya proses belajar yang berkesadaran (mindfull), bermakna (meaningfull) dan menggembirakan (joyfull), sehingga siswa tidak hanya menghafal informasi tetapi mampu memahami secara mendalam dan menerapkannya dalam kehidupan nyata,” papar Naela.

Sesi Materi 2 oleh Muhammad Rafi Fajar Rizky, S.Pd. membahas pembuatan media ajar berbasis Theasys, yaitu platform pembelajaran berbasis visual 360° yang interaktif. Materi ini tidak hanya disampaikan secara satu arah, tetapi juga dirancang secara partisipatif, di mana para guru diajak langsung untuk mempraktikkan pembuatan media ajar secara mandiri menggunakan Theasys.

“Dengan pendekatan praktik langsung ini, peserta dapat langsung merasakan manfaat dan potensi penggunaan media interaktif dalam kegiatan pembelajaran di kelas. Harapannya, hasil kegiatan ini dapat memperkuat kompetensi guru dalam menerapkan pembelajaran yang inovatif dan relevan dengan tantangan zaman,” kata Rafi.

Salah satu guru peserta pelatihan, Praptiningsih, S.Si., menyampaikan bahwa pelatihan ini sangat membuka wawasan tentang bagaimana pembelajaran bisa dibuat lebih mendalam dan menyenangkan. “Theasys juga sangat menarik karena siswa bisa diajak seperti mengunjungi tempat lain menggunakan baisis VR pada Theasys. Saya yakin ini akan sangat membantu kami di kelas, apalagi dalam mengajar materi yang membutuhkan visualisasi kuat,” ungkapnya.

Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan sinergi antara perguruan tinggi dan sekolah menengah semakin kuat, serta memberikan dampak langsung terhadap peningkatan kualitas pembelajaran di lapangan.