Kementerian Sosial Republik Indonesia (Kemensos RI) bersama Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY) dan 15 perguruan tinggi lainnya di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) berkolaborasi dengan dalam upaya percepatan penanganan kemiskinan di DIY. Kolaborasi ini ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) yang dilaksanakan di Grha Sabha Pramana, UGM pada Kamis (17/7/2025) dan dihadiri langsung oleh Menteri Sosial RI, Drs. H. Saifullah Yusuf.
Penandatanganan MoU akan diimplementasikan melalui berbagai program termasuk pemberdayaan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Melalui kerja sama ini, Kemensos berharap Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) yang ada di universitas dapat melakukan kajian terapan program pengentasan kemiskinan.
Kepala LPPM UMBY, Luky Kurniawan, M.Pd., menerangkan kerja sama antara LPPM UMBY dan Kementerian Sosial dalam program pengentasan kemiskinan ekstrem merupakan langkah strategis untuk menjembatani kebijakan pemerintah dengan kebutuhan riil masyarakat. Melalui sinergi ini, LPPM berkomitmen menghadirkan intervensi yang berbasis data, riset, dan pendekatan pemberdayaan yang berkelanjutan.
"Kami percaya bahwa keterlibatan perguruan tinggi dapat memperkuat efektivitas program dan menciptakan dampak jangka panjang bagi keluarga miskin ekstrem di berbagai wilayah. Ini bukan hanya soal membantu, tetapi membangun pondasi kemandirian masyarakat secara menyeluruh," ujar Luky.
Sementara itu, Rektor UMBY, Dr. Ir. Agus Slamet, S.TP., M.P., MCE. mengungkapkan bahwa universitas memiliki peran penting menjadi agen perubahan dalam pengentasan kemiskinan melalui pengabdian kepada masyarakat, penelitian maupun pemberdayaan ekonomi. Pendekatan dapat dilakukan melalui pengembangan potensi dan peningkatan sumber daya.
“Hal ini juga sejalan dengan visi UMBY sebagai kampus sociopreneur yang mendorong mahasiswa menjadi pengusaha yang berorientasi pada dampak sosial. Dalam Mars Mercu Buana juga terdapat lirik yaitu beramal berbakti padamu negeri dan pembela kaum papa yang menunjukkan komitmen UMBY dalam mendukung program pemerintah dalam menyejahterakan masyarakat,” kata Rektor.
Setelah penandatanganan MoU, acara dilanjutkan dengan Graduasi Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Bantuan Sosial (Bansos) dari Kemensos.
Dalam arahannya, Mensos Saifullah Yusuf mengungkapkan bahwa tujuan bantuan sosial tidak untuk membuat bergantung, akan tetapi untuk membantu masyarakat bangkit dan mandiri. Para peserta Graduasi yang hadir adalah orang-orang yang ingin bangkit dan mandiri secara ekonomi. Selain itu, ia juga mengapresiasi peran serta perguruan tinggi dalam mengawal dan melaksanakan program-program sosial pemerintah.
“Secara statistik, kemiskinan mayoritas berada di kota yang terdapat banyak kampus. Maka kami mengajak perguruan tinggi terutama di Yogyakarta ini untuk mengentaskan kemiskinan di sekitar kampus demi mewujudkan masyarakat yang berdaya,” tegasnya.
Kegiatan yang bertajuk “Berani Graduasi Siap Mewujudkan Generasi Indonesia Emas” ini dihadiri oleh 1.000 KPM yang dinyatakan lulus untuk tidak lagi perlu mendapat bantuan sosial dan akan beralih ke program-program pemberdayaan seperti bantuan modal, usaha, bahan baku dan pelatihan-pelatihan yang ditujukan untuk meningkatkan kemampuan usaha.