UMBY Gandeng Kelompok Sido Resik Studi Banding ke TPS3R Go-Sari di Guwosari
16 Jul 2025
57
by Farida Dian Farida Dian

Tim Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Mercu Buana Yogyakarta (PkM UMBY) bersama dosen Universitas Mahaputra Muhammad Yamin Solok menggandeng kelompok Sido Resik melakukan studi banding ke TPS3R Go-sari yang beralamatkan di Iroyudan, Guwosari Kecamatan Pajangan Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta. Studi banding dilakukan pada Kamis, 10 Juli 2025 dan diikuti oleh 8 anggota dari Sido Resik dan didampingi oleh ketua pengabdi Shadrina Hazmi, SE., M.Sc serta anggota Yetti Lutiyan , M.Sc.

Kegiatan ini bertujuan untuk melihat secara langsung di pengelolaan sampah yang efektif, model pengolahan sirkular dengan minimal residu, dan sesuai dengan ketentuan regulasinya. TPS3R Go-sari merupakan salah satu unit usaha dari kelurahan Guwosari yang mulai beroperasi pada tahun 2019. Saat ini TPS Go-Sari sudah memiliki 1.400 pelanggan dari kalangan rumah tangga, industri dan perkantoran.

“Kami ingin menambah wawasan pengelolaan sampah sehingga dapat diadopsi bahkan lebih baik lagi penerapannya bagi Kelompok Sido Resik,” jelas Ririn, sapaan akrab Shadrina Hazmi.

Narasumber dari Go-Sari, Hendri, menyampaikan bahwa setiap harinya sampah yang diangkut ke TPS Go-sari harus dipilah sehingga tidak menyisakan sampah di TPS. Sampah dipilah menjadi 4 jenis yaitu sampah bosok, sampah rosok, sampah popok dan sampah godhong thok. Dengan model pengelolaan sirkuler, sampah bosok diolah untuk budidaya magot dan pupuk organik, sampah rosok diolah menjadi papan yang bisa digunakan untuk meja kursi, gel dari sampah popok digunakan untuk pupuk tanaman pisang, dan sampah godhong tok diolah menjadi pupuk organik. Residu diusahakan dengan jumlah seminimal mungkin.

“Prinsip TPS Go-sari adalah setiap sampah yang diambil sama dengan rupiah yang akan dihasilkan. Tim Sido Resik juga melihat secara langsung praktik dari proses pengolahan sampah dari mulai proses pemilahan sampah sampai dengan pengolahan setiap jenis sampah tersebut,” tandas Hendri.

Yetti Lutiyan selaku tim pengabdi berharap studi banding ini, dapat memberikan pengalaman yang nyata tentang proses pengelolaan sampah yang dilakukan secara efektif di lapangan, kondisi lapangan tempat pengelolaan sampah, cara kelola sampah agar tidak dibiarkan menumpuk tanpa terkelola, pemanfaatan berbagai sampah, dan manfaat yang bisa didapatkan dari pengelolaaan sampah yang baik.

Ketua Sido Resik, Darno, mengharapkan anggota Sido Resik sudah mempunyai gambaran tentang pengelolaan sampah dan lebih siap dalam pengelolaan sampah yang efektif di Sido Resik.