Kulonprogo, (28/2) Kelompok KKN Universitas Wangsa Manggala Yogyakarta posko Kasihan I Ngentakrejo bekerjasama dengan UKKT (Unit Kerja Karangtaruna) membuat miniatur alat pengolah Biogas dari kotoran sapi. Menurut Muh. Ibnu Danarto ketua UKKT Kasihan I mengatakan, miniatur alat ini sebagai percontohan saja, sebab menurut teori alat biogas yang dapat digunakan untuk memasak, dan pembangkit listrik rumah tangga minimal berkapasitas 9 m3, sedangkan miniatur ini hanya berkapasitas 3 m3. Ibnu Danarto menambahkan, pentingnya pembuatan miniatur ini sebagai alat sosialisasi kepada masyarakat bahwa limbah kotoran sapi yang banyak diternak oleh masyarakat Kecamatan Lendah dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi baru. Hal tersebut diungkapkan Ibnu saat kunjungan kepala Bapeda Kabupaten Kulonprogo bersama Tim LP3M UNWAMA di lokasi KKN kecamatan Lendah. Sementara itu dalam sambutannya Drs. Sudarto Kepala Bappeda Kabupaten Kulonprogo, mengatakan bahwa Kulonprogo menganggar Rp 4 miliar dari dana APBD untuk program pemberdayaan masyarakat, salah satu programnya yang akan mendapat kucuran adalah pembuatan biogas , diharapkan masyarakat Kulonprogo dapat memanfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya. Sudarto juga menambahkan, " Program KKN UNWAMA sangat efektif sebagai pendampingan program pemberdayaan masyarakat, sayang program ini hanya 30 hari jadi sangat perlu waktunya ditambah, sehingga bisa menuntaskan programnya". Kunjungan Tim Bapedda bersama Tim KKN UNWAMA, selain meninjau di Kasihan I juga meninjau program pengerasan jalan dan penanaman pohon pisang di Mirisewu Ngentakrejo, meninjau PAUD (pendidikan Anak Usia Dini) di desa Ngipik Bumirejo serta pembangketan jalan dusun Sempu Bumirejo. (G.sunArdhie/humas/5-3-07)