Fakultas Psikologi Gelar Seminar Nasional tentang SDM Di Era Society 5.0
02 Mar 2020
2467
by Admin Demo

Dalam rangkaian kegiatan Dies Natalis Ke-33 Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY) Tahun 2019 lalu. Program Studi S1 Psikologi UMBY menggelar Seminar Nasional dan Call for Paper yang bertajuk Mempersiapkan Sumber Daya Manusia untuk menyongsong era Society 5.0: pengembangan kompetensi dan transformasi pengukuran pada Sabtu (29/2/2020).

Kegiatan yang terpusat di Ruang Auditorium Kampus 3 UMBY ini menghadirkan 2 pembicara Dr. Christine Wibowo dari UNIKA Soegijapranata, Psikolog dan Penulis Buku Parenting, Heru Wiryanto, M.Psi., Psy.D. Senior Technical BDO People Data Scientist, HR Growth Hacker. Seminar ini dihadiri sekitar 350 mahasiswa dan umum terdiri dari 42 institusi dan lembaga profesional.

Ranni Merli Safitri M.Si., Ketua Panitia Seminar Nasional menyampaikan Seminar ini dilaksanakan sebagai kegiatan penutup rangkaian Dies Natalis ke-33 UMBY. Melalui seminar diharapkan dapat memberi pemahaman, masukan, bahkan solusi untuk permasalahan serta tantangan bagi masyarakat Indonesia untuk memasuki era Society 5.0.

Dalam kesempatan itu, Christine dengan topik materinya Millenial Parenting menyatakan bahwa setiap orang tua perlu bahagia dalam mengkondisikan keluarga untuk membesarkan anak. “Ayah dan Ibu perlu bersama-sama berperan dalam perkembangan anak,” ungkapnya

Sementara itu, Heru dalam materinya mengatakan tentang bagaimana perubahan yang sangat cepat di era society 5.0 akan mempengaruhi perubahan paradigma pengukuran psikologis, yakni tidak lagi hanya menjelaskan kualitas seseorang tetapi juga mampu memperediksikan kinerja seseorang.

Menurut Ranni, kegiatan ini merupakan tahap awal dan rencananya mungkin setelah acara ini akan dilanjutkan dengan workshop atau pelatihan bagaimana untuk mengembangkan atau mengoptimalkan kompetensi di keluarga. “Mungkin ke depan kegiatan ini skalanya seminar internasional,” terang Dosen Psikologi UMBY ini

Menjawab pertanyaan peserta tentang bagaimana kalau ayah tidak ada maka siapa yang cari peran pendamping. Christine menyatakan banyak pepatah dari pakar psikologi bahwa anak itu lebih baik memilih 1 orang ayah yang berperan daripada memilih seribu guru. Takutnya bagi lingkungan kalau ayahnya tidak berperan itu rasanya kurang.

“Tapi kalau punya ayah dan itu berperan pasti baik sekali. Sehingga memang ayah ini bisa diganti dengan peran laki-laki yang lain,” ujarnya

Dikatakan Ranni, selama ini mahasiswa hanya tau teori terutama dari menggunakan internet aktif. Realnya kalau orang Psikologi pakai teknologi itu seperti apa. Ke depan mahasiswa itu sudah tidak boleh berpikir sains, boleh berpikir saintifik tapi aplikasinya terutama berkaitan dengan teknologi itu mereka sudah tahu. “Teknolgi itu tidak hanya teks book,” kata Ranni Ketua Panitia Seminar Nasional ini