Dalam upaya untuk meningkatkan rekognisi para dosen dalam hal peran aktif sebagai narasumber/praktisi/tenaga ahli dalam forum ilmiah baik ditingkat Nasional maupun Internasional, dengan harapan dapat berbagi ilmu, pengetahuan maupun pengalaman dari kalangan akademisi dalam rangka menghidupkan kultur akademik yang semakin berdaya saing dan maju.
Maka dari itu, dosen Program Studi Teknologi Hasil Pertanian (THP), Fakultas Agroindustri, Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY), Agus Setiyoko, S.TP.,M.Sc, menjadi narasumber pada acara Kuliah Praktisi dan Pakar Pengenalan Good Manufacturing Practices (GMP) dan Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP) di Program Studi Teknologi Hasil Pertanian Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo.
Kegiatan ini dilaksanakan dua kali pada Sabtu (10/12/2022) dan Sabtu (17/12/2022) secara virtual melalui aplikasi Zoom Meeting. Acara kuliah praktisi dan pakar ini dibuka secara langsung oleh Kaprodi THP Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo Retno Widyastuti, S.Si.,M.Sc, dan dihadiri oleh Dekan Fakultas Pertanian Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo, Novian Wely Asmoto, S.TP.,M.Sc serta Bapak Ibu Dosen dan mahasiswa.
Dalam sambutannya, Kaprodi Teknologi Hasil Pertanian, Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo, Retno Widyastuti, S.Si.,M.Sc menyampaikan, pada kegiatan kuliah pakar ini diharapkan mahasiswa dapat memperoleh pengalaman pembelajaran dari kalangan pakar dan praktisi.
“Kegiatan kuliah praktisi dilakukan untuk mendukung peningkatan kapasitas mahasiswa, yang mengacu pada indikator kinerja utama (IKU 1 dan IKU 2) sebagai implementasi Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM),” ujar Retno Widyastuti, S.Si.,M.Sc
Dalam paparan materinya Agus Setiyoko, S.TP.,M.Sc menyampaikan mengenai pentingnya penerapan Good Manufacturing Practices (GMP) yang merupakan suatu pedoman bagi industri pangan tentang bagaimana cara berproduksi pangan yang baik. GMP merupakan prasyarat utama sebelum suatu industri pangan dapat memperoleh sertifikat sistem HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point).
Lebih lanjut Agus Setiyoko, S.TP.,M.Sc menjelaskan, agar sistem HACCP dapat berfungsi dengan baik dan efektif, perlu diawali dengan pemenuhan program Pre-requisite (persyaratan dasar), yang berfungsi melandasi kondisi lingkungan dan pelaksanaan tugas serta kegiatan lain dalam industri pangan. Peran GMP dalam menjaga keamanan pangan selaras dengan Pre-requisite penerapan HACCP.
“Perhatian terhadap keamanan dan kelayakan produk pangan memiliki satu tujuan utama, yaitu agar manusia dapat mengkonsumsi pangan yang aman dan layak sehingga kesehatannya terjaga dan kehidupan terus berlangsung. Selain itu, pangan yang aman dan layak konsumsi juga dapat meningkatkan kepercayaan di tingkat perdagangan internasional terhadap mutu produk pangan yang dihasilkan di Indonesia. Maka dari itu, pemahaman upaya perhatian terhadap keamanan dan kelayakan pangan di Indonesia perlu ditingkatkan,” ujarnya