Acara Sarasehan dan Kunjungan Menteri Pertanian RI Dr. Ir. H. Suswono, MMA.
12 Jun 2011
107
by Admin Demo

Minggu (12/6/2011), jam 10.00 - selesai diselenggarakan acara “SARASEHAN DAN KUNJUNGAN MENTERI PERTANIAN RI Dr. Ir. H. Suswono, MMA”, bertempat di Auditorium Kampus Universitas Mercu Buana Yogyakarta.

Pelaksana kegiatan tersebut adalah kerjasama dengan Universitas Mercu Buana Yogyakarta dan Masyarakat Peduli Pertanian yang terdiri dari elemen-elemen pertanian di Kulon Progo yaitu SPR, MPKP, Aspartan, Asosiasi LKM Kulon Progo, Asosiasi Gapoktan Kulon Progo, Paguyuban PMT Jogja, FKTHLTBPP Kulon Progo dan PPNSI DIY. Dengan struktur panitia sebagai berikut : Penanggungjawab: Bambang Suwignya, S.Pt. MP, Ketua Panitia: Iswahyudi, SP, Sekretaris: Muhammad Baehaqi, S.TP, Bendahara: Setiya, Sie Acara: Slamet Raharjo, S.Pd, Sie Dokumentasi dan Transportasi: Zain Al Faruq, Sie Perlengkapan: Khaeruddin, yang dihadiri oleh Menteri Pertanian RI, Komisi B DPRD Provinsi DIY (Ahmad Sumiyanto, S.E.,M.Si.) dan Kepala Dinas Pertanian Provinsi DIY.

Temanya mengenai “PEMBANGUNAN PERTANIAN BERKELANJUTAN DI KULON PROGO BERBASIS GAPOKTAN DAN REVITALISASI PENYULUHAN PERTANIAN”. Acara tersebut dihadiri oleh peserta Gapoktan Penerima PUAP, Gapoktan Calon Penerima PUAP, Asosiasi LKM Kulon Progo dan Penyuluh Pertanian (PNS dan THL TBPP) se Kulon Progo.

Latar belakang diadakannya acara tersebut adalah bahwa pembangunan pertanian pada masa sekarang ini meghadapi berbagai tantangan SDM diantaranya sebagai berikut:

  1. Tuntutan perubahan terhadap pola piker dan perilaku petani, dari petani   subsisten tradisional menjadi petani modern, mandiri dan berwawasan agribisnis.
  2. Meningkatnya tuntutan agar masyarakat tani bias bersaing di pasar regional dan pasar global.
  3. Fenomena perubahan iklim dan isu kelestarian lingkungan hidup yang perlu diantisipasi.
  4. Adanya kebutuhan akan kelembagaan ekonomi pedesaan yang tangguh dan mandiri untuk meningkatkan daya saing dan posisi tawar petani.
  5. Adannya tuntutan ketersediaan aparatur pertanian yang kompeten untuk mendukung pencapaian empat sukses pembangunan pertanian.
  6. Adanya keragaman kebijakan pemerintah provinsi dan kabupaten/kota, yang berpengaruh negaif terhadap implementasi kebijakan dan program pengembangan SDM petanian.
  7. Reformasi birokrasi menuntut tatakelola kepemerintahan yang baik dan pemerintah yang bersih.

Dalam rangka empat sukses sebagaimana yang telah dicanangkan oleh Kementerian Pertanian, meliputi:

  1. Pencapaian Swasembada dan Swasembada Berkelanjutan.
  2. Peningkatan DIversifikasi Pangan.
  3. Peningkatan Nilai Tambah, Daya Saing, dan Ekspor.
  4. Peningkatan Kesejahteraan Petani.

Maka diperlukan setidaknya dua pendekatan yaitu:

  1. Fasilitasi penumbuhan Gapoktan melalui program pemberdayaan masyarakat tani dan pengembagan Gapoktan menjadi kelembagaan ekonomi pedesaan yang merupakan basis pengembangan masyarakat petani di tingkat pedesaan.
  2. Revitalisasi penyuluhan pertanian sebagai implementasi Undang-Undang No. 16 tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (SP3K), baik Aspek Kelembagaan, Aspek Ketenagaan maupun Aspek Penyelenggaraan.

Oleh karena itu diperlukan adanya titik temu antara stake holder pertanian Kulon Progo dengan Para pengambil kebijakan yang terkait dalam mendudukan persoalan menuju pertaniaan Kulon Progo yang berkelanjutan yang dalam hal ini di inisiasi oleh Masyarakat Peduli Pertanian Kulon Progo dengan menghadirkan Menteri Pertanian Republik Indonesia.

Program Menteri Pertanian diantaranya sebagai berikut:
  • BLM PUA (Bantuan Langsung Masyarakat Pengembangan Usaha Agribisnis Pedesaan)
  • BLBU (Bantuan Langsung Benih Unggul)
  • BLP (Bantuan Langsung Pupuk)
  • LM3 (Lembaga Mandiri yang Mengakar di Masyarakat)
  • SMD (Sarjana Masuk Desa)
  • SLPTT (Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu) Padi, Jagung, Kedelai
  • LDPM (Lembaga Desa Mandiri Pangan)
by. Arni Ernawati