Penyediaan pakan berkualitas pada ayam kampung pada umunnya masih mengandalkan pakan konsentrat buatan pabrik. Harga pakan konsentrat saat ini cukup mahal dikisaran Rp 8.000/kg, untuk itulah Fakultas Agro Industri Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY) melalui kegiatan pengabdian yang dikemas dalam skim Ipteks bagi Masyarakat (IbM) mengembangkan pakan ternak ayam kampung berbasis bahan lokal di kecamatan Berbah Sleman. Kegiatan yang merupakan skim pengabdian Direktorat pengembangan riset dan pengabdian kementrian Ristek Dikti, bermitra dengan Kelompok ternak Ayam KUB Sawung Maju dan Kelompok ternak Ayam KUB Anugerah di Desa Jogotirto Berbah Sleman dengan tim dosen UMBY yaitu Ir. Sonita Rosningsih, M,S, (ketua), Ir. Lukman Amin, M.P. (Anggota).
Kegiatan yang dimulai pada bulan April dengan penyuluhan pemanfaatkan bahan lokal yang ada di sekitar pemukiman sebagai bahan pakan, antara lain keong emas yang dianggap sebagai hama padi, juga ampas tahu, onggok, katul jagung dan daun daunan. Keong emas dimanfaatkan menjadi sumber protein pakan ayam kampung, target utamanya ialah mengolah keong emas menjadi pakan konsentrat.
Populasi kelompok ternak ayam mencapai 944 ayam dewasa dan ayam dara dengan asumsi setiap ekor ayam membutuhkan pakan sebanyak 100 g/ek/hari, maka kebutuhan pakan adalah 94,4 kg/hari dan akan terus meningkat seiring dengan perkembanan populasi. Ketua Kelompok ternak, Sumarjo, mengungkapkan bahwa mahalnya harga pakan buatan pabrik, sementara kemampuan ekonomi warga yang terbatas menyebabkan ketidak kemampuan warga membeli konsentrat yang akhirnya berpengaruh terhadap produksi. Masyarakat sangat mensuport semua kegiatan berkaitan dengan pemberdayaan anggota kelompoknya yang dilakukan oleh tim IbM UMBY dalam bentuk memanfaatkan secara optimal fasilitasi yang diperoleh dan ikut serta memfasilitasi sarana pelatihan
“Sampai dengan tahap ini baru gencar-gencarnya diadakan pendampingan, pembentukan pokja serta pendampingan motivasi bagi seluruh anggota kelompok. Berbagai fasilitas peralatan sudah disiapkan untuk pengembangannya” tutur Sonita, ketua tim IbM ketika ditemui dilapangan Selasa, 29 Agustus 2017.
Pada kesempatan yang sama kepala LPPM UMBY, Dr. Bayu Kanetro menegaskan “Kegiatan IbM di desa Jogotirto Kec. Berbah memang diarahkan untuk membantu kelompok masyarakat dalam menghadapi mahalnya biaya pakan. Menurut ketua tim IbM yang berasal dari prodi peternakan UMB Yogyakarta ini, bahwa produk IbM berupa konsentrat berbahan baku pakan lokal diharapkan dapat diproduksi secara masal oleh kelompokternak, sehingga anggotanya tidak perlu membeli pakan mahal buatan pabrik, melainkan cukup membeli ke pengelola kelompok dengan harga yang lebih murah. Mekanisme ini diharapkan dapat menghasilkan produksi yang seragam dan standar sesuai keinginan konsumen,sehingga produk yang dihasilkan oleh kedua kelompok ayam KUB di Jogotirto dapat dijadikan produk unggulan di Kecatan Berbah Sleman