UMBY Gelar Kuliah Umum Bahas Kekerasan Seksual
05 Jul 2022
43
by Admin Demo

Pelecehan dan kekerasan seksual akhir-akhir ini menjadi suatu kasus yang menjadi sorotan banyak pihak termasuk para aktivis pendidikan terkhusus di perguruan tinggi. Salah satu Universitas yang sadar akan pentingnya penanggulangan kekerasan dan pelecehan seksual dilingkungan perguruan tinggi adalah Universitas Mercu Buana Yogykarta (UMBY). Hal ini dibuktikan dengan diadakannya kegiatan Kuliah Umum yang pada tahun ini diselenggarakan secara online pukul 08.40 WIB. Sabtu, (02/07/2022)

Acara ini bertema “Apa kata mereka Memahami respon warga digital tentang kekerasan seksual”. Kegiatan ini diprakarsai oleh para dosen mata kuliah Intervensi Dasar II Kelompok dan Komunitas yaitu Nanda Yunika, M.Psi, Psikolog, Aditya Putra Kurniawan, MSH., Counselling dan Ainurizan Ridho Rahmatulloh, M.Psi., Psikolog.

Nanda Yunika, M.Psi, Psikolog selaku ketua pelaksana Kuliah Umum Intervensi Dasar II, Kelompok & Komunitas menyampaikan bahwa kami memiliki tradisi mengadakan kuliah umum dengan mendatangkan praktisi sesuai tema yang di angkat pada periode tersebut. Kuliah Umum menjadi event puncak dari rangkaian perkuliahan yang kami istilahkan sebagai Festival Psikoedukasi dengan harapan mahasiswa memiliki bekal lengkap baik dari ilmu yang dipelajari di ruang kelas maupun dari sisi praktisi yang mumpuni di bidangnya serta menjadi bagian dari agen perubahan di masyarakat sebagai pemberi edukasi, baik di dunia nyata maupun maya.

“Festival Psikoedukasi merupakan kompilasi karya mahasiswa yang kami kumpulkan dalam official IG mata kuliah yaitu @id2_psikologiumby. Hal tersebut diharapkan menambah kepekaan oleh mahasiswa terkait isu-isu social di komunitas yang menjadi ranah bahasan pada perkuliahan ini”, ucap Nanda Yunika, M.Psi, Psikolog

Kuliah Umum tahun ini memberikan pandangan tentang kekerasan seksual dari dua belah pihak yaitu dari pandangan laki-laki dan perempuan. Dari sudut pandang laki-laki yang dipaparkan oleh narasumber Bapak Saeroni, S.Ag., M.H. yang merupakan koordinator nasional Aliansi Laki-laki Baru dan merupakan Ketua Pusat Studi Keluarga & Kesejahteraan Sosial Universitas Nahdhatul Ulama Yogyakarta, dan Selain dari sudut pandang laki-laki, pada kegiatan Kuliah Umum ini pula dihadirkan narasumber yang akan menjelaskan terkait kekerasan seksual dari sudut pandang perempuan, yang dijelaskan oleh Kalis Mardiasih yang merupakan seorang Fasilitator gender dan peneliti untuk isu toleransi dan anti kekerasan. Kalis Mardiasih juga merupakan seorang penulis dan kolumnis.

Saeroni, S.Ag., M.H. menjelaskan bahwa kekerasan seksual bisa juga terjadi kepada laki-laki walaupun presentase terjadinya lebih kecil dari pada kasus kekerasan seksual yang terjadi kepada perempuan baik di dunia digital maupun secara langsung. Tak hanya itu, ia pun menjelaskan tentang mengapa laki-laki lebih bersiko menjadi pelaku kekerasan seksual serta menjelaskan bagaimana cara laki-laki untuk mencegah dirinya agar tidak menjadi pelaku kekerasan seksual.

 “Sebenarnya banyak laki-laki yang bukan pelaku kekerasan seksual tetapi mereka pasif atau diam saja untuk melawan tindakan kekerasan seksual, dan itu merupakan tugas kita laki-laki untuk mendukung kampanye anti kekerasan seksual,” tuturnya

Kalis Mardiasih  dalam kuliah umum ini menjelaskan kasus kekerasaan seksual yang dialami oleh banyak perempuan di dunia digital yang terjadi dibanyak platform media sosial. Ia juga menjelaskan alasan mengapa banyak perempuan menjadi korban kekerasan seksual dan bagaimana seharusnya sikap perempuan dalam merespon apabila dirinya menjadi korban kekerasan seksual.

“Emosi yang harus dikeluarkan oleh korban seharunya bukan takut dan menyalahkan diri tetapi harus marah. Mengapa? Karna emosi tersebutlah yang akan membuat diri seseorang untuk mau memperjuangkan apa yang harus didapatkan pelaku, jangan menyalahkan diri sendiri karna yang harus disalahkan adalah pelaku,” jelasnya

Kuliah Umum Intervensi Dasar II, Kelompok & Komunitas diikuti oleh 385 peserta baik dari mahasiswa maupun umum. Banyaknya peserta yang bertanya pada kedua pemateri serta sikap antusias peserta untuk mengikuti kegiatan hingga akhir menjadi bukti bahwa kuliah umum yang diadakan pada periode ini memberi dampak positif. Dengan diadakannya Kuliah Umum ini para dosen mata kuliah Intervensi Dasar II : Kelompok & Komunitas, berharap para peserta yang mengikuti kegiatan ini mendapatkan ilmu terkait pencegahan dan mendukung kampanye anti kekerasan seksual.