Career Center Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY) menyelenggarakan sosialisasi Program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi dan webinar kesiapan magang dan kerja untuk mahasiswa dan alumni Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY). Acara tersebut terbagi menjadi dua sesi yaitu sesi sosialisasi dan sesi webinar. Kegiatan sosialisasi dan webinar ini dihadiri oleh 71 peserta dan di buka oleh Kepala Biro Kemahasiswaan dan Alumni UMBY, ibu Nugraeni, S.E.,M.Sc., RCMP.,CRA. Sabtu, (8/06/2022)
Sesi pertama yaitu acara sosialisasi, diisi oleh Ainurizan Ridho R, M.Psi., Psikolog, koordinator MBKM UMBY. Kegiatan ini juga diisi dengan berbagi pengalaman dari 2 mahasiswa UMBY yang sebelumnya telah mengikuti program MSIB.
Di sosialisasi ini, Ainurizan Ridho R, M.Psi., Psikolog mengatakan bahwa, program MSIB sangat tepat diikuti oleh para mahasiswa. Tidak ada salahnya jika mahasiswa yang nantinya setelah lulus ingin berwirausaha juga ikut berpartisipasi pada program tersebut. Akan lebih baik sebelum berwirausaha, mahasiswa bisa mengetahui dan menggali pengalaman terlebih dahulu dari program MSIB.
“Misalnya kira-kira apa yang dibutuhkan untuk membangun kewirausahaan? Tentunya mahasiswa perlu merasakan pengalaman menjadi seorang karyawan sebelum menjadi bos,” terangnya Sabtu (8/6).
Ainurizan Ridho R, M.Psi., Psikolog menjelaskan bahwa program MSIB sudah berjalan 2 angkatan dan banyak sekali perusahaan dari berbagai bidang yang bergabung, bahkan semakin bertambah di angkatan 3 ini. Selain itu di UMBY sendiri juga terjadi peningkatan jumlah pendaftar dan jumlah mahasiswa yang lolos seleksi di setiap angkatannya.
“Di UMBY terjadi peningkatan mahasiswa yang lolos seleksi program MSIB. Angkatan pertama 17 mahasiwa yang lolos dan angkatan kedua menjadi 26. Harapannya ada peningkatan lagi jumlah mahasiswa yang lolos dari angkatan sebelumnya,” paparnya.
Rido Ariady, mahasiswa Fakultas Psikologi UMBY, berkesempatan menyampaikan pengalamannya dalam mengikuti studi independent bersertifikat. Menurutnya program tersebut merupakan kesempatan bagus yang perlu dimanfaatkan karena mahasiswa dapat belajar selain dari bidang yang sudah pernah digeluti sebelumnya.
“Saya pilih studi independen karena bisa lintas jurusan atau ilmu. Di sana kita disodorkan permasalahan akan tetapi kita diberikan ilmunya terlebih dahulu,” jelasnya.
Ismail Marzuki, mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi dan Multimedia UMBY, mengaku bahwa pelajaran yang ada di kampus relevan dengan pekerjaan yang ada di tempat magangnya.
“Pelajaran yang ada di kampus itu dapat diimplementasikan di tempat magang. Selain itu, dengan mengikuti magang kita dapat mengeksplore lebih luas dari pelajaran yang sudah didapatkan di kampus,” ujarnya.
Sesi kedua yaitu webinar, diisi oleh Rani Rengganis, S.Psi., M.Si., CPHR, Consultant & HR Strategist membawakan materi tentang bedah CV. Selain itu, Nanda Yunika W, M.Psi., Psikolog., Kepala Bagian Career Center UMBY dan Associate Assessor juga menyampaikan materi tentang wawancara.
Ketika berbicara tentang Human Resources (HR) yang terus berkembang, merupakan tempat di mana terjadinya pertempuran di dunia pencarian pekerjaan.
“Pada War of Talent, senjata pertama untuk masuk ke dunia kerja atau ke medan perang adalah CV. CV adalah perluru yang kita tembakkan sehingga orang HR kena,” tegasnya.
Sebelum Rani Rengganis, S.Psi., M.Si., CPHR, mengulas lebih lanjut mengenai pembuatan CV, dia juga menyampaikan bahwa CV yang dibuat harus berbeda dan menarik.
“CV harus outstanding, harus di atas rata-rata orang lain,” ungkapnya.
Kemudian Nanda Yunika W, M.Psi., Psikolog. menerangkan bahwa tidak akan ada kemunduran dalam proses seleksi di era new normal.
“Saat ini, melamar magang dan pekerjaan dapat dilakukan secara daring dan mudah. Begitu juga dengan psikotes dan wawancaranya,” terangnya.
Berdasarkan pengalamannya sebagai seorang interviewer, Nanda juga menjelaskan bahwa wawancara menjadi momen yang perlu dikuasi dan dipersiapkan juga. Selain itu, salah satu poin penting pada saat proses wawancara adalah perkenalan diri.
“Perkenalan diri merupakan poin penting untuk menjual diri sebaik mungkin kepada interviewer yang terkadang sebagai fresh graduate atau mungkin orang yang baru pertama kali masuk di sesi wawancara itu kaget, sehingga kita perlu mempersiapkan itu,” jelasnya.