Satgas PPKS UMBY Gandeng DP3APPKB, Bekali Mahasiswa Cegah Kekerasan
26 Sep 2024
352
by Fitriana Fitriana

Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (Satgas PPKS) Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY) menggandeng Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3APPKB) Kabupaten Bantul dalam menyelenggarakan sosialisasi PPKS, pada Rabu (25/09/2024). 

Sosialisasi ini dihadiri oleh Rektor UMBY, tim satgas PPKS UMBY, Kepala DP3APPKB Kabupaten Bantul beserta jajarannya dan peserta sosialisasi lebih dari 100 mahasiswa. Sosialisasi pentingnya PPKS yang menghadirkan dua narasumber ini berlangsung di Ruang Seminar Gedung Rektorat kampus 1 UMBY Jalan Wates Km. 10. Pada kesempatan tersebut sosialisasi disampaikan oleh narasumber dari DP3APPKB, Sunarso, SH., dan Clara Shinta, S.Psi., M.Psi., Psikolog.

Rektor UMBY, Dr. Ir. Agus Slamet., STP., MP., dalam sambutannya menyampaikan pentingnya pencegahan dan penanganan kekerasan seksual di lingkungan kampus agar tercipta lingkungan UMBY yang sehat, sehingga semua nyaman dan aman dalam menjalankan aktivitas, tugas, dan kewajibannya.

“Sesuai dengan Permendikbudristek nomor 30 tahun 2021 tentang pencegahan dan penanganan kekerasan seksual di lingkungan perguruan tinggi maka UMBY telah membentuk Satgas PPKS sejak Maret 2023,” tegas Agus Slamet.

Agus menambahkan bahwa Satgas PPKS ini berfungsi sebagai pusat pencegahan dan penanganan kekerasan seksual sehingga salah satu kegiatannya adalah menyelenggarakan sosialiasi guna mencegah agar kasus kekerasan seksual tidak terjadi di lingkungan UMBY.

Sementara itu, ketua Satgas PPKS UMBY, Dr. Rahma Widyana, S.Psi., M.Si.m Psikolog., menerangkan selama bertugas tim satgas UMBY telah melakukan berbagai sosialisasi pencegahan dan telah mengupayakan penanganan kasus kekerasan seksual sesuai dengan peraturan.

“Kami telah melakukan sosialisasi pencegahan dan telah mengupayakan penanganan serta pendampingan terhadap kasus kekerasan seksual sesuai dengan aturan. Sejauh ini kasus yang terlapor kepada kami terhitung sedikit, semoga memang itulah senyatanya bukan yang terlaporkan saja,” urai Rahma Widyana.

Kepala DP3APPKB Kabupaten Bantul Dra. Ninik Istitarini, Apt., NPH., memberikan apresiasi karena UMBY telah memiliki Satgas PPKS yang dapat memaksimalkan tugasnya demi terciptanya lingkungan yang sehat.

“Semoga tim Satgas PPKS UMBY dan juga para mahasiswa UMBY mampu menjadi pelopor dan pelapor guna terwujudnya  lingkungan yang sehat,” harap Ninik Istitarini.

Narsumber sosialisasi, Sunarso, SH., mengungkapkan angka kekerasan seksual yang terdata sebenarnya belum merangkum segala tindak kekerasan seksual yang terjadi, karena minimnya kesadaran dan keberanian dalam mengungkapkan tindakan kekerasan seksual.

“Mahasiswa sebagai agen perubahan juga memiliki tangggung jawab melaporkan ketika mengetahui tindak kekerasan, sehingga tidak harus menunggu korban yang melaporkan kepada pihak berwajib agar segala tindak kekerasan dapat dicegah dan ditangani,” jelas Sunarso.

Sedangkan Clara Shinta, S.Psi., M.Psi., Psikolog. menjelaskan pentingnya dukungan psikologis awal pada korban kekerasan (psychological first aid).

“Ada berbagai jenis kekerasan seperti kekerasan fisik, psikologi, verbal, seksual dan lainnya sehingga cara penanganannya pun berbeda,” ujar Clara Shinta.

Beberapa yang dapat dilakukan dalam membantu korban kekerasan diantaranya memberikan perawatan dan dukungan yang praktis namun tidak menginterupsi, membantu korban untuk mendapatkan akses terhadap kebutuhan dasar, menjadi pendengar dengan tidak memaksa, menghibur dan menenangkan, membantu korban untuk terhubung dengan pihak berkompeten.