Laboratorium Sociopreneur, Fakultas Psikologi Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY), menginisiasi kegiatan pekan unjuk karya dengan judul Innovation & Creation Week (ICW). Mengusung semangat "Semua Bisa Berkarya, Semua Bisa Bermakna”, ICW bertujuan menciptakan ekosistem yang mendorong pengembangan dan aplikasi keilmuan psikologi melalui karya nyata. Seluruh civitas akademika, mulai dari mahasiswa, dosen, hingga staf, dapat memamerkan dan mengaplikasikan hasil pemikiran serta karya mereka.
ICW sesi pertama yang diselenggarakan pada Senin, 8 Desember 2025, mengambil tema "Dari Lapangan Ke Halaman" dan didesain dengan format podcast yang santai dan interaktif. Acara ini berfokus pada proses kreatif di balik penerbitan buku yang berasal dari kegiatan pengabdian masyarakat.
Tiga pemateri yang juga merupakan tim penulis, yaitu Nanda Yunika Wulandari, M.Psi., Psikolog; Ainurizan Ridho Rahmatulloh, M.Psi., Psikolog; dan Annas Fitria Sa’adah, M.Phil, berbagi kisah mengenai lahirnya karya cetak tersebut.
Para pemateri menjelaskan bahwa buku tersebut muncul dari keprihatinan mereka terhadap maraknya kasus kekerasan seksual saat ini. Setelah menjalankan kegiatan pengabdian masyarakat terkait isu tersebut, tim menyadari perlunya mewujudkan edukasi dalam bentuk karya yang mudah diakses oleh masyarakat umum.
_1765519668.jpeg)
“Untuk menambah kebermanfaatan, kami berpikir apa yang bisa kami lakukan sebagai bagian dari tridharma perguruan tinggi dapat kami buat menjadi sebuah karya yang harapannya dapat diakses umum dan tidak terbatas pada kalangan akademis,” tutur Nanda Yunika Wulandari, yang juga menjabat sebagai Kepala Laboratorium Sociopreneur Fakultas Psikologi UMBY.
Dekan Fakultas Psikologi UMBY, Reny Yuniasanti, M.Psi., Ph.D., Psikolog, menyambut positif inisiatif ini.
“Harapan ICW sebagai ekosistem yang kita bentuk untuk memunculkan setiap potensi dari civitas akademika terkait pengembangan dan aplikasi keilmuan psikologi. Semoga dengan kegiatan rutin yang dilakukan melalui ICW, setiap mahasiswa atau dosen menjadi bersemangat dan PD bahwa psikologi akan bisa menjadi sebuah ilmu nyata yang dapat dirasakan produknya oleh masyarakat luas,” ujar Reny.
_1765519705.jpeg)
Kegiatan ICW sesi pertama ini berlangsung lancar selama satu jam, diwarnai antusiasme peserta yang tinggi, terutama saat sesi tanya jawab mengenai kendala dalam merealisasikan sebuah karya. Para pemateri mengapresiasi ICW sebagai ruang kreatif yang memfasilitasi mahasiswa, dosen, dan staf untuk berbagi hasil pemikiran, memperluas jaringan, dan menghidupkan budaya akademik.
Acara ditutup dengan dorongan agar seluruh civitas akademika terus berkarya. “Gajah mati meninggalkan gading, manusia mati meninggalkan nama yang semoga nama tersebut lekat dengan karya-karyanya,” tutup Nanda.