Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY) kembali menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas melalui kerja sama. Kali ini, UMBY menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan The Mangrove Global, pada Selasa (09/12/2025).
Penandatanganan MoU ini dilakukan oleh Rektor UMBY, Dr. Ir. Agus Slamet, S.TP., MP., MCE., dengan Managing Director The Mangrove Global, Widodo, MA. Acara tersebut berlangsung di Ruang Teater Gedung Rektorat Kampus 1 UMBY. Kegiatan ini turut dihadiri oleh Wakil Rektor Bidang Akademik, Wakil Rektor Bidang Sumberdaya, Kepala Biro Kerja Sama dan Humas, Kepala Biro Pembelajaran, Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) beserta jajarannya. Hadir pula founder sekaligus teacher trainer The Mangrove Global yakni Yuta Otake.
_1765426840.jpeg)
Rektor UMBY, Dr. Agus mengungkapkan bahwa kerja sama ini merupakan langkah strategis untuk memperkuat posisi UMBY dalam melangkah di tingkat internasional sesuai visi UMBY yakni menjadi perguruan tinggi yang unggul bereputasi internasional.
“Kerja sama ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan dan kompetensi para sumber daya manusia di UMBY guna menunjang kegiatan tri dharma perguruan tinggi melalui berbagai program pelatihan dan workshop atau jenis lainnya,” ujarnya.
Gayung bersambut, Widodo, MA., menerangkan bahwa pihaknya siap berkolaborasi dan melakukan berbagai bentuk pertukaran pengetahuan melalui berbagai kegiatan yang dapat meningkatkan kualitas The Mangrove dan UMBY guna memberikan dampak yang lebih luas.
Tidak berhenti disitu, kegiatan ini dilanjutkan dengan implementasi berupa kuliah tamu diikuti oleh mahasiswa FKIP dari program studi Bimbingan dan Konseling, Pendidikan Matematika, Pendidikan Bahasa Inggris serta Ilmu Keolahragaan. Mereka mengikuti Workshop ‘Enhancing Students 21st Century Skills’ yang diisi oleh Yuta Otake dan Widodo dari The Mangrove Global.
Yuta Otake menekankan bahwa mahasiswa harus mampu menguasai 4C dalam mengembangkan kemampuan diri khususnya dalam hal berbahasa Inggris yaitu critical thinking, collaboration, communication, creativity.
“Para mahasiswa dapat mengembangkan kemampuan berbahasa Inggris dengan dikemas pada sebuah permainan kemudian mereka saling memberi pertanyaan sehingga mau tidak mau akan memberikan respon dan menguraikan hal yang ditanyakan. Hal ini akan berdampak pada mahasiswa untuk berani berkomunikasi, berfikir lebih kritis, mengkolaborasikan berbagai hal, serta membingkainya dengan cara kreatif,” terang Yuta Otake.
_1765426863.jpeg)
Workshop tersebut berisi belajar praktis berbicara menggunakan bahasa Inggris. Mereka diajak untuk mengungkapkan pendapat secara inovatif dan interaktif secara berkelompok tentang suatu hal seperti bercerita cita-cita, kenangan manis dalam tahun terakhir, keunikan diri. Meraka dituntut untuk berani dan saling berbicara dengan teman kelompoknya. Acara ini dikemas dengan beberapa permainan yang unik seperti menggunakan dadu, papan permainan, kertas dilipat atau dibuat pola, berperan menjadi transportasi, sehingga para mahasiswa antusias mengikuti pembelajaran berbahasa Inggris tersebut.