Dosen Program Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Komunikasi dan Multimedia (FIKOMM) Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY) yakni Dr. St. Tri Guntur Narwaya, M.Si dan Arief Nuryana, M.I.Kom melaksanakan program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM), bekerjasama dengan Lembaga Pengabdian Masyarakat Kelurahan (LPMKAL) dusun Widoro, Bangunharjo, Sewon, Bantul dan juga Majelis Al Barqu Dusun Widoro.
Pada program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) ini menyelenggarakan diskusi publik dengan tema ‘Merancang Kampung Peduli Melalui Pengembangan Ruang Publik dan Ekowisata Mbelik Sumilir Dusun Widoro’.
Diskusi publik diselenggarakan di kantor sekretariat Majelis Al Barqu dusun Widoro dan menghadirkan tiga narasumber utama yakni Dr. St. Tri Guntur Narwaya, M.Si dari Dosen Fikomm UMBY, Riyanto, SE selaku Ketua LPMKAL Dusun Widoro dan juga Rika Apriyanto selaku Humas Wisata Desa Mbelik Sumilir Dusun Widoro. Acara diskusi dihadiri oleh sebagian besar tokoh masyarakat, tokoh pemuda dan beberapa undangan penting lainnya, Sabtu (12/11/2022)
Menurut Rika Apriyanto, sebagai Humas Wisata Desa Mbelik Sumilir, kegiatan diskusi publik diselenggarakan sebagai ruang dan wahana positif untuk mendalami dan mempersiapkan berbagai gagasan untuk proses pengembangan ruang publik dan ekowisata desa di dusun Widoro. Kegiatan diskusi terlaksana atas Kerjasama dan kemitraan antara pihak kampus UMBY dan beberapa lembaga strategis di dusun Widoro.
Dalam diskusi tersebut, dosen Fikomm UMBY, Dr. St. Tri Guntur Narwaya, M.Si menunjukkan fungsi dan manfaat utama dari pembangunan ruang publik dan ekowisata. Menurutnya, visi dan filosofi dasar dari gagasan ekowisata desa harus bisa menyentuh kebutuhan untuk memberikan akses seluasnya terhadap aktualisasi, ekspresi dan juga relasi warga masyarakat.
“Dengan begitu, ruang publik dan ekowisata desa menjadi satu jawaban untuk merespon semakin sempitnya ruang publik yang sehat bagi masyarakat serta kemungkinan alternatif pengembangan aspek ekonomi kreatif warga,” tutur Dr. St. Tri Guntur Narwaya, M.Si
Sementara itu, Riyanto, SE sebagai ketua LPMKAL dan tokoh penting dusun dalam pembicaraannya sangat menyambut ide baik dan gagasan pengembangan ruang publik dan ekowisata desa ini. Menurutnya, banyak aspek dan segi yang bisa terangkat termasuk di dalamnya yakni aspek kohesi sosial, kesejahteraan ekonomi serta kehidupan ruang publik dusun yang sehat.
“Kehadiran kemitraan antara kampus UMBY dan dusun bisa menjadi modal strategis untuk tercapainya mimpi pembentukan ekowisata desa,” ujar Riyanto, SE
Senada dengan itu, Rika Apriyanto sebagai humas dari ekowisata dusun Widoro sangat antusias bahwa mimpi gagasan ini akan tercapai. Pembentukan ruang publik dan ekowisata tidak hanya didasari oleh semata keuntungan ekonomi. Menurutnya ini akan berdampak pada aspek sosial, budaya, religi bahkan aspek pendidikan warga masyarakat.
“Perlu kerjasama dan kekompakan di semua warga agar program ruang publik dan ekowisata bisa tercapai dengan baik,” ungkap Rika.
Acara terlaksana dengan lancar ditandai dengan adanya beberapa tanggapan usul dan saran, beberapa warga bahkan sangat optimis atas rencana gagasan program ini. Harapan yang menguat muncul adalah bahwa ruang publik dan ekowisata bisa membantu meningkatkan kebermanfaatan dalam berbagai aspek yang bisa diolah dan dikerjakan oleh semua warga dusun dan demi keuntungan seluruh warga masyarakat