Fakultas Agroindustri Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY) menggelar acara Agroindustri Festival 2022. Agroindustry festival 2022 merupakan student expo dari hasil pengembangan baik komoditas maupun produk olahan pangan serta sarana pertanian dari mata kuliah penciri fakultas yaitu Kuliah Lapang Pertanian Terpadu (KLPT) serta mata kuliah program studi seperti Kuliah Lapang, Agribisnis, dan Pertanian Organik.
Kegiatan ini diselenggarakan pada tanggal 28, 29 dan 30 Juni 2022, dan diikuti oleh 42 kelompok mahasiswa serta didukung oleh BEM Fakultas Agroindustri, Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) dari 4 program studi yaitu Himagro (Program Studi Agroteknologi), Himaster (Program Studi Peternakan), Himatepa (Program Studi Teknologi Hasil Pertanian), dan Himap (Program Studi S2 Magister Ilmu Pangan) serta alumni. Acara ini dilaksanakan di Kampus 1 UMBY, Jalan Wates Sedayu di Lobi dan Halaman Fakultas Agroindustri UMBY pukul 08.00 – 13.00.
Acara dibuka langsung oleh Dr. Chatarina Lilis Suryani, S.TP., M.P. selaku Dekan Fakultas Agroindustri UMBY, yang dalam sambutannya menyampaikan bahwa, Fakultas Agroindustri Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY) merupakan satu-satunya fakultas yang menyelenggarakan 3 program studi rumpun pertanian dalam satu wadah yaitu budidaya pertanian (agroteknologi), peternakan, dan teknologi pengolahan hasil pertanian. Hal ini merupakan salah satu perwujudan misi untuk turut serta membangun pertanian sebagai satu sistem terpadu agroindustri. Pada Selasa, (28/06/2022)
“Harapannya, setiap lulusan Fakultas Agroindustri mempunyai cara pandang dan cara pemecahan masalah pertanian berbasis Integrated agricultural system. Untuk mewujudkan hal tersebut setiap program studi harus memiliki kompetensi unggulan (utama) yang menunjukkan peran utamanya sebagai subsistem dari Integrated agricultural system tersebut.” tuturnya.
Dr. Chatarina Lilis Suryani, S.TP., M.P menambahkan bahwa sebagai sebuah sistem Agroindustri tentu saja muaranya adalah kepuasan konsumen. Oleh karena itu dalam pengembangan setiap tahap subsistem tersebut harus berpatokan pada trend kebutuhan pangan masyarakat. Dua isu penting pertanian di Indonesia adalah kuantitas dan kualitas pangan. Kuantitas, tidak hanya merujuk pada jumlah, namun juga pada ketersediaannya yang kontinu. Sedangkan kualitas merujuk pada pangan yang bergizi dan aman, namun semakin maju perkembangan kesejahteraan masyarakat serta dipicu pandemi covid 19 mengakibatkan masyarakat saat ini, juga menuntut pangan yang dapat berperan membantu menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh (Food Trend 2022, Institute of Food Technology).
“Kedepannya, diharapkan setiap lulusan dapat menghasilkan komoditas pertanian atau peternakan atau produk olahan pangan sesuai dengan kebutuhan masyarakat baik secara kuantitas maupun kualitas serta bernilai tambah sebagai pangan fungsional,” jelasnya.
Lebih lanjut, Dr. Chatarina Lilis Suryani, S.TP., M.P mengatakan bahwa, melalui mata kuliah Kuliah Lapang Pertanian Terpadu (KLPT) dan kegiatan agroindustry Festival diharapkan dapat mewujudkan lulusan yang memahami dan menguasai softskill agrososioenterpreneurship yaitu mengembangkan wirausaha yang tidak hanya berorientasi pada profit saja, namun juga untuk pengembangan kesejahteraan sosial, sesuai motto para pendiri universitas yaitu anggudi mulyaning bangsa.
Agus Setiyoko, S.TP., M.Sc selaku Dosen Pengampu menyampaikan bahwa Festival Agroindustri ini sebenarnya ada karena kita selama 2 tahun sudah vakum tidak ada kegiatan offline, sehingga ini menjadi gebrakan awal Fakultas Agroindustri, bagaimana untuk memunculkan potensi mahasiswa yang memiliki jiwa agrosociopreneur.
“Tujuan festival Agroindustri ini adalah memunculkan potensi mahasiswa yang memiliki jiwa sociopreneur, yang menggabungan keilmuan 3 program studi yakni peternakan, agroteknologi atau pertanian dan teknologi hasil pertanian,” tuturnya.
Agus Setiyoko, S.TP., M.Sc menambahkan bahwa, untuk produk peternakan sendiri kita mempunyai ayam Joper yakni Jowo Super, sebagai komoditas peternakan dan mahasiswa kita latih untuk memeliharanya. Kemudian, pengolahan pupuk kompos dari kotoran ayam tersebut kita olah menjadi pupuk kompos kemudian pupuk kompos ini kita gunakan untuk pupuk tanaman. Tanaman yang kita pilih disini yakni sayur-sayuran, seperti bayam merah bayam hijau, sawi atau caisim.
“Dari produk peternakan ayam jowo super, kemudian produk tadi kita olah dalam teknologi hasil pertanian wujudnya tadi ada keripik bayam, sempol ayam, dimsum, kroket dsb. Harapan kami, dengan adanya event ini, lulusan dari Fakultas Agroindustri UMBY ini bisa menjadi entrepreneur dalam bidang agroindustry,” jelasnya.
Dari 42 kelompok mahasiswa, produk yang dipamerkan dalam Agroindustri Festival 2022 yakni diantaranya produk olahan makanan seperti es cendol bayam, stik kangkung, stick caisim kaki naga mozarela, abon ayam, sirup belimbing wuluh, sirup jamu empon-empon, susu sapi segar, susu kedelai, keripik sukun, strawberry shortcake, kacang rendah lemak, sempol ayam, CV Windra Mekar, Annabil cake and bakery, nugget ayam, dimsum ayam, dimsum bayam, pangsit ayam, keripik kangkong, nugget ayam, bakso bakar, keripik pisang saburai, sambal teri, simplisia celup, merchandise kaos, topi dari Fakultas Agroindustri, dan lain sebagainya.
Wisnu, mahasiswa semester 4, Program Studi Teknologi Hasil Pertanian yang juga sebagai Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Agroindustri turut serta mempromosikan produknya dalam Agroindustri Festival 2022. Ia memamerkan produknya yakni, jamu instan, sabun cuci piring cair, pomade, dan produk simpilasium dalam kemasan kantong celup.
“Saya mulai produksi tahun 2018 yakni jamu instan seperti Kunyit Asem, Jahe, Beras kencur, Karena lihat peluang untuk sabun cuci, saya bikin produksi sabun cuci piring, sabun cair untuk mandi dan shampoo. Kemudian, hasil produksi dari jamu instan masih bisa dimanfaatkan, kemudian saya bikin jadi simplisia dalam kemasan kantong celup. Alhamdulillah sudah ada PIRT nya. Saya sebagai pelaku usaha, sangat senang dengan adanya event seperti ini. Kita punya tempat untuk mempromosikan produk,” ucapnya.