Kolaborasi Puskesmas Semanu dan KKN 37 UMBY Edukasi Cegah Stunting
23 Aug 2023
456
by Fitriana Fitriana

Kelompok 37 Kuliah Kerja Nyata-Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat Universitas Mercu Buana Yogyakarta (KKN-PPM UMBY) sukses melaksanakan dua program kerja sekaligus. Program kerja yang bermanfaat bagi masyarakat di Padukuhan Panggul Wetan, Kelurahan Candirejo, Kecamatan Semanu, Gunung Kidul. KKN 37 menggelar pelatihan kader Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu) dan penyuluhan stunting, kedua program itu upaya meningkatkan kesehatan masyarakat di wilayah Gunung Kidul pada Jumat (11/08/23).

 

KKN 37 yang berkolaborasi dengan UPT Puskesmas Semanu 2 mengadakan pelatihan kader Posbindu. Pelatihan ini dihadiri oleh 5 ibu terpilih yang bertujuan untuk memberikan keterampilan dan pengetahuan kepada para kader agar mereka dapat menjadi agen perubahan dalam upaya memantau dan memelihara kesehatan masyarakat Panggul Wetan.

 

“Kami bekerjasama dengan UPT Puskesmas Semanu 2, tujuannya untuk memberikan keterampilan dan pengetahuan kepada para kader sebagai upaya memantau dan memelihara kesehatan masyarakat Panggul Wetan,” terang Kevin Leosa, wakil ketua KKN 37 sekaligus ketua pelaksana kegiatan.

 

Tak hanya sampai disitu, KKN 37 juga melakukan penyuluhan stunting yang diikuti para ibu di Panggul Wetan.  Nutritionist UPT Puskesmas Semanu 2, Nastiti Mulyani, AMG., menyampaikan materi stunting dan dampak buruk stunting pada pertumbuhan anak serta cara pencegahan yang dapat dilakukan melalui gizi seimbang. Dampak buruk stunting mencakup pertumbuhan fisik yang terhambat, penurunan kemampuan kognitif dan belajar, serta peningkatan risiko penyakit kronis saat dewasa seperti diabetes dan hipertensi. Stunting juga dapat mengakibatkan keterbatasan mental dan kelemahan dalam daya tahan tubuh. Pencegahan stunting haruslah melibatkan beberapa pendekatan. Pertama, penting untuk memberikan nutrisi yang tepat pada masa kehamilan dan 1.000 hari pertama kehidupan, termasuk menyusui eksklusif selama 6 bulan dan pemberian makanan pendamping ASI yang bergizi. Selain itu, asupan nutrisi yang seimbang pada anak usia dini dan balita juga esensial. Namun, pencegahan tidak hanya sebatas gizi. Faktor sanitasi yang baik, layanan kesehatan yang memadai, serta pendidikan bagi para orangtua mengenai pola asuh dan stimulasi anak juga diperlukan. Upaya bersama dari berbagai sektor adalah kunci dalam mengatasi stunting secara komprehensif.

 

“Gizi seimbang untuk ibu hamil dan anak merupakan hal yang sangat penting untuk mencegah stunting. Orang tua harus memiliki kreativitas dalam memasak ataupun menghidangkan makanan untuk anak agar anak tidak bosan dan tertarik untuk mengkonsumsinya,” ujar  Nastiti.

Turut hadir pula tim dari Puskesmas Semanu, Andi Styawan yang menyampaikan materi mengenai mekanisme Posbindu dan mengajarkan cara menggunakan alat GCU multicheck. Sedangkan Zara Septika menyampaikan materi yang berkaitan dengan epidemiologi stunting.

 

Pada kesempatan tersebut tim KKN 37 memberikan hibah alat GCU Multicheck serta satu paket strip GCU untuk Padukuhan Panggul Wetan. Alat ini memiliki dapat digunakan untuk melakukan uji darah multiparameter, termasuk mengukur glukosa darah, kolestrol, dan asam urat.

 

“Melalui alat ini, semoga warga Panggul Wetan lebih aktif dalam memantau kesehatan secara berkala,” harap Kevin Leosa, wakil ketua KKN 37 sekaligus ketua pelaksana kegiatan.

 

Istri dari Dukuh Panggul Wetan, Atik Lestari yang juga merupakan peserta dari kegiatan tersebut mengutarakan rasa bahagia dan apresiasinya kepada KKN 37 maupun para kader dan para ibu yang mengikuti rangakain kegiatan KKN 37.

 

“Kami mengapresiasi KKN 37 UMBY yang telah membantu warga dengan kegiatan yang bermanfaat seperti ini. Harapan saya semoga kegiatan ini dapat diteruskan oleh kader-kader yang sudah dilatih,” terang Atik Lestari.