Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Fakultas Ekonomi Universitas Mercu Buana Yogyakarta (FE UMBY) melaksanakan kegiatan bertajuk "Transformasi Bisnis: Transfer Knowledge Pengrajin Wuwung Hias ke Generasi Muda", yang bertempat di Pendopo Kalongan, Desa Kalongan RT 08, Bangunjiwo, Kasihan, Bantul.
Tim PkM diketuai oleh Djaelani Susanto, S.Kom., M.M., dan Drs. Subarjo, M.Si. sebagai anggota. Kegiatan ini menghadirkan dua narasumber, yaitu Suranto, pengrajin wuwung hias lokal, dan Dr. Busthanul Arifin, S.E., M.M., dosen FE UMBY sekaligus praktisi digital marketing. Kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen kampus dalam mendukung pelestarian budaya lokal sekaligus pemberdayaan ekonomi masyarakat yang berbasis socioprenuership.
Dalam sesi pertama, Suranto menyampaikan proses pembuatan wuwung hias secara langsung kepada para peserta, terutama pemuda desa. Kegiatan ini bertujuan untuk mentransfer keterampilan kerajinan yang sudah menjadi bagian dari budaya lokal agar tidak punah dan dapat diwariskan ke generasi berikutnya.
Selanjutnya, Busthanul Arifin memberikan pelatihan mengenai pemasaran digital, yang meliputi strategi memasarkan produk melalui media sosial, teknik komen di Google Maps (Gmaps) mengacu pada cara memberikan ulasan, tanggapan, atau balasan terhadap ulasan yang diberikan oleh pengguna lain pada suatu tempat atau bisnis yang terdaftar di Google Maps, serta penggunaan marketplace untuk memperluas jangkauan pasar. Pelatihan ini diharapkan dapat memberikan nilai tambah terhadap produk kerajinan lokal agar mampu bersaing di pasar modern.
“Kegiatan ini menjadi kolaborasi nyata antara dunia akademik dan masyarakat. Kami ingin agar generasi muda tidak hanya menjadi pewaris budaya, tapi juga inovator dalam pengembangan bisnis kerajinan lokal,” ungkap Djaelani Susanto.
Agus Purwanto, S.M., selaku Ketua RT sekaligus Ketua Mitra kegiatan, menyampaikan harapannya agar pelatihan wuwung hias dan digital marketing ini dapat menjadi jembatan bagi generasi muda dalam meraih impian dan tujuan di dunia bisnis yang terus berkembang. Ia juga menekankan pentingnya semangat belajar dan berinovasi.
“Kami berharap kegiatan ini menjadi langkah awal yang membuka peluang bagi pemuda untuk lebih mandiri dan kreatif dalam mengembangkan potensi lokal. Terima kasih kepada UMBY atas sinergi yang telah terjalin. Semoga ke depan kolaborasi ini dapat terus berlanjut dan memberikan manfaat yang lebih luas bagi masyarakat,” ujarnya.
Acara ini diikuti oleh puluhan peserta, terdiri dari pemuda, pelaku UMKM, dan masyarakat sekitar. Antusiasme peserta menunjukkan bahwa semangat melestarikan budaya sekaligus mengembangkan potensi ekonomi masih sangat kuat di desa Kalongan.
FE UMBY akan terus mendorong kegiatan serupa di wilayah lainnya sebagai bentuk tanggung jawab sosial perguruan tinggi dalam mendukung pembangunan desa berbasis potensi lokal dan teknologi digital.