KKN 71 UMBY Latih Olah Limbah Minyak Jelantah Jadi Lilin
21 Aug 2023
706
by Farida Dian Farida Dian
Foto: Mahasiswa KKN 71 bersama Warga Lakukan Praktik Pembuatan Lilin Dari Minyak Jelantah

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata-Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat Universitas Mercu Buana Yogyakarta (KKN-PPM UMBY) kelompok 71 menggelar pelatihan pengolahan limbah minyak jelantah hasil rumah tangga menjadi lilin di Dusun Dermo I, Bringin, Srumbung, Magelang, Jawa Tengah pada Rabu (09/08/2023). Pelatihan dilakukan di posko KKN 71 dengan diikuti ibu-ibu Dusun Dermo I yang masing-masing mewakili tujuh RT di dusun tersebut.

Limbah minyak jelantah yang dihasilkan dari kegiatan memasak di rumah tangga dapat berbahaya bagi kesehatan dan lingkungan jika tidak dikelola dengan benar. Guna mengatasi permasalahan tersebut, maka KKN kelompok 71 menyelenggarakan pelatihan yang bertujuan untuk mengajarkan masyarakat cara mengolah limbah minyak jelantah agar menjadi barang yang bermanfaat dan tidak mencemari lingkungan. Harapannya lilin dari minyak jelantah tersebut dapat digunakan dalam kegiatan sehari-hari maupun diperjualbelikan sehingga memiliki nilai ekonomi.

“Pelatihan pengolahan limbah minyak jelantah menjadi lilin bertujuan untuk memberi edukasi ibu-ibu bahwa limbah minyak jelantah berbahaya bagi makhluk hidup dan lingkungan apabila tidak dikelola dengan baik. Oleh karena itu, kami menawarkan alternatif dalam pengelolaan limbah minyak jelantah salah satunya diolah menjadi lilin,” jelas ketua KKN 71 sekaligus pemateri, Ardifa Dwi Afriani.

Sebelum memulai pelatihan, Ardifa terlebih dahulu menyampaikan beberapa materi yang berkaitan dengan limbah minyak jelantah seperti pengertian minyak jelantah, ciri minyak jelantah yang sudah tidak dapat digunakan, dampak penggunaan minyak jelantah terhadap kesehatan, dampak minyak jelantah terhadap lingkungan, serta peraturan tentang pembuangan limbah minyak jelantah.

Bahan-bahan yang dibutuhkan adalah minyak jelantah, stearin/stearic acid, sumbu lilin, gelas/wadah kaca, pewarna crayon/oil pastel, minyak kayu putih, dan arang. Selain itu dijelaskan juga kegunaan masing-masing bahan dalam proses pembuatan lilin minyak jelantah dan opsi pengganti apabila tidak memiliki atau sulit menemukan bahan tersebut. Mahasiswa juga memfasilitasi beberapa bahan diantaranya stearin/stearic acid dan sumbu lilin kepada masing-masing peserta pelatihan agar peserta dapat mempraktikkan pembuatan lilin secara mandiri di rumah.

Pada sesi praktik, ibu-ibu dibagi menjadi tiga kelompok dengan didampingi oleh mahasiswa KKN kelompok 71. Praktik dimulai dengan mempersiapkan peralatan dan bahan yang diperlukan, dilanjutkan dengan mencampur dan memasak bahan-bahan sampai menjadi larutan lilin, terakhir menuang lilin ke dalam gelas kaca dan menunggu lilin mengeras. Setelah jadi, hasil lilin dari minyak jelantah yang sebelumnya sudah dibuat dan dikemas cantik kemudian dibagikan kepada seluruh peserta pelatihan.

Salah satu peserta pelatihan, Sri Nurwanti menyampaikan bahwa pelatihan ini sangat menarik dan memberikan informasi baru. “Kami dapat memanfaatkan barang-barang tidak terpakai di rumah seperti minyak jelantah, gelas kaca bekas, dan crayon bekas milik anak-anak. Saya tertarik untuk mencoba di rumah dengan menggunakan bahan yang sudah diberikan dan bahan tambahan lain yang sudah tersedia di rumah,” kata Sri Nurwanti.

Ir. Setyo Utomo, M.P, selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) KKN kelompok 71 turut mengapresiasi terhadap pelatihan ini. “Pemanfaatan limbah merupakan hal yang harus dilakukan, kepedulian mahasiswa KKN ini terhadap limbah minyak goreng sangat baik untuk mendukung program pemerintah kaitannya dengan kesehatan lingkungan dan kesehatan individu sekaligus memupuk jiwa kewirausahaan menggunakan bahan baku limbah yg murah dan berkelanjutan” jelas Ir. Setyo Utomo, M.P.