KKN 7 UMBY Jadikan Gulma Siam sebagai Pupuk Organik
21 Aug 2023
604
by Farida Dian Farida Dian
Foto: Mahasiswa KKN 7 Saat Praktik Pembuatan Pupuk dan Menanam Sayuran di Pekarangan Warga

Mahasiswa Kelompok 7 Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat Universitas Mercu Buana Yogyakarta (KKN PPM UMBY) melakukan demonstrasi pembuatan pupuk organik menggunakan gulma siam serta penanaman tanaman sayuran di pekarangan rumah. kegiatan ini dilaksanakan di rumah RT-01, RT-03 dan Rumah Kepala Dukuh yang beralamatkan di Dusun Dadapayu. Kec. Semanu, Gunung Kidul, Senin (14/08/2023).

Dusun Pomahan memiliki tanah yang cukup gersang dan tumbuhan sayuran yang sangat terbatas, usaha yang cocok untuk peningkatan produksi tanaman sayuran berupa pemanfaatan lahan pekarangan. Lahan ini dapat digunakan untuk menanam sayuran sehingga dapat digunakan memenuhi kebutuhan pangan rumah tangga. Biaya yang murah dan mudah dikelola menjadi sarana mengatasi kekurangan makanan keluarga. Pengembangan sistem produksi tanaman pekarangan dapat mendukung upaya ketahanan pangan. Usaha di pekarangan jika dikelola secara intensif sesuai dengan potensi pekarangan, dapat memenuhi kebutuhan konsumsi rumah tangga, juga dapat memberikan sumbangan pendapatan bagi keluarga. Lebih lanjut dijelaskan bahwa jenis tanaman pekarangan yang diusahakan harus memenuhi komponen efisiensi produksi zat gizi yakni produksi dan kandungan gizi yang tinggi.

Kegiatan demonstrasi ini dihadiri oleh 13 orang stakeholder perwakilan dari setiap RT dan Kepala Dusun Pomahan dengan mengundang Triono, ahli pertanian sekaligus  penggiat pertanian yang berasal dari dusun setempat. Ketua KKN 7, Naufal Ade Darmansyah mengatakan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk melanjutkan program pertanian yang dilakukan oleh Dinas Pertanian Kabupaten Gunung Kidul. Disamping itu untuk meningkatkan kesadaran masyarakat sekitar tentang pemanfaatan lahan pekarangan rumah dan pemanfaatan tumbuhan liar berupa gulma siam sebagai bahan dasar pupuk organik.

Triono menjelaskan, pada umumnya budidaya tanaman masih banyak menggunakan sistem tanam konvensional. Hal ini dikarenakan, penerapannya mudah dan praktis untuk digunakan. Namun, dalam jangka waktu tertentu penggunaan tersebut akan menurunkan produktivitas lahan dan akan membuat tanah menjadi rusak pada akhirnya akan sulit untuk ditanami atau dibudidayakan. Salah satu cara mengatasinya adalah dengan menggunakan pupuk organik, yaitu pengunaan gulma siam sebagai kompos.

Tanaman gulma siam mengandung nutrisi Nitrogen tinggi (2,65%) dan dapat menghasilkan biomassa yang tinggi sehingga cukup potensial untuk digunakan sebagai sumber bahan organik. Gulma siam merupakan gulma utama pada pertanaman kelapa sawit, kelapa, kacang mete, karet, dan jeruk. Gulma siam menyebar dan berkembang biak dengan biji, tetapi kemudian dapat memperbanyak diri secara vegetatif dengan cabang lateral, dan dapat tumbuh kembali setelah pembabatan atau pembakaran. Kemampuan pertumbuhan ini yang menyebabkan gulma siam berpotensi untuk dijadikan sebagai sumber bahan organik atau kompos.

Dian Kurniawan yang merupakan Kepala Dusun Pomahan menyebutkan bahwa pupuk organik atau kompos merupakan hasil dekomposisi yang telah sempurna dari tanaman atau hewan. Bahan pupuk organik umumnya adalah dari berbagai campuran limbah pertanian, limbah dapur, dan campuran kotoran serta sisa pakan. Kotoran ternak seperti sapi, kambing, ayam, bebek , domba banyak mengandung bahan organik yang bisa menyediakan berbagai zat hara untuk tanaman melalui proses penguraian (dekomposisi). Proses dekomposisi bahan organik terjadi secara bertahap dengan melepaskan bahan organik yang sederhana untuk pertumbuhan tanaman. Kotoran kambing dan domba ini sedikit mengandung air sehingga mudah proses dekomposisinya.

“ Pelatihan ini sangat bermanfaat dan kami sangat terbantu dengan diadakannya pembuatan pupuk organik, karena di dusun Pomahan banyak warga yang memelihara ternak dan banyak tumbuhan gulma siam di sekitar tempat tinggal warga,” ujar Dian.

Menurut Dody Tri Iwandana selaku DPL dari KKN 7, dengan kondisi dilapangan sangat cocok untuk dilakukan.

“ Kondisi dilapangan sangat cocok untuk budidaya tanaman sayuran di pekarangan rumah karena mayoritas tempat tinggal penduduk dusun pomahan masih banyak lahan kosong yang bisa dimanfaatkan sebagai peluang bisnis. Semoga kegiatan ini memberikan manfaat dan menjadi solusi bagi warga setempat,” ungkapnya.