Mahasiswa KKN (Kuliah Kerja Nyata) Kelompok 67 Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY) yang melaksanakan pengabdian di dusun Kuwangen Kidul, Pacarejo, Semanu, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, bersama Karang Taruna setempat mengadakan kegiatan lomba dalam rangka 17 Agustus. Kegiatan lomba dipersiapkan selama kurang lebih satu minggu sebelum kegiatan dan dilangsungkan pada Minggu, 6 Agustus 2023.
Lomba-lomba yang diselenggarakan dibagi dalam 4 kategori yaitu lomba untuk anak-anak, ibu-ibu, lansia dan bapak-bapak. Lomba anak-anak diselenggarakan pada sore hari, lomba untuk ibu-ibu sebagian dimulai dari sore hingga malam, dan lomba untuk bapak-bapak di mulai pada malam hari. Lomba yang diselenggarakan yaitu lomba estafet gabungan, voli terpal, balap karung pakai helm, dan gejog lesung untuk lansia.
Lomba Gejog Lesung menjadi salah satu lomba yang menjadi sorotan utama Tim KKN dalam berjalannya perlombaan. Gejog lesung sendiri adalah kesenian tradisional Jawa berupa permainan instrumen musik perkusi menggunakan alat penumbuk padi tradisional (lesung dan alu/antan). Gejog Lesung dimainkan oleh 4-5 orang atau lebih tergantung besar lesung yang digunakan. Lomba tersebut sudah menjadi tradisi di dusun Kuwangen Kidul setiap acara 17an.
"Lomba Gejog Lesung Tradisional merupakan ajang kompetisi yang bertujuan untuk mempertahankan dan mempromosikan warisan budaya lesung tradisional. Dalam lomba ini, peserta akan bersaing menggunakan lesung dengan teknik tradisional, sebagai upaya untuk memelihara nilai-nilai serta keahlian yang telah diwariskan dari generasi ke generasi," ujar Rizki Ramadhan selaku ketua kelompok KKN
Dulunya lesung dijadikan untuk menumbuk padi agar kulit padi terlepas dan menjadi beras, lama kelamaan lesung menjadi alat musik tradisional karena suaranya yang khas. Gejog Lesung masih dilestarikan karena menjadi ciri khas budaya yang unik di dusun Kuwangen Kidul. Peran tim KKN dalam melestarikan gejog lesung di dusun tersebut yaitu dengan mengadakan lomba gejog lesung dan menjadi pendamping juri pada lomba gejog lesung.
Lomba Gejog Lesung tahun ini dilaksanakan pada tanggal 15 Agustus 2023. Lomba ini diikuti oleh perwakilan setiap RT yang ada di dusun. Setiap tim diwajibkan untuk memakai pakaian adat dan merias kostum sekreatif mungkin. Acara dihadiri oleh Lurah Pacarejo beserta istri, tokoh kesenian dan perwakilan dari Dinas Kebudayaan Gunung Kidul yang turut menjadi juri.
Pada kesempatan yang sama Dosen Pembimbing Lapangan Astri Fatwasari, M. Psi., Psikolog kelompok KKN 67 memberi tanggapan mengenai lomba gejog lesung.
"Kegiatan ini merupakan suatu upaya nyata dalam memupuk kearifan lokal dan melestarikan budaya tradisional Indonesia, khususnya dalam bentuk kesenian berupa permainan instrumen musik perkusi dengan menggunakan alat penumbuk padi tradisional yang dikenal sebagai "lesung." Nilai-nilai yang terkandung dalam seni Gejog Lesung, seperti kerja sama tim, ketekunan, dan rasa saling menghargai inilah yang perlu dilestarikan. Selain itu, mahasiswa juga mempelajari berkontribusi pada pembangunan komunitas," unkap Astri Fatwasari, M. Psi., Psikolog, Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) kelompok 67.
Pemenang dari lomba Gejog Lesung akan mendapatkan satu ekor kambing dan diumumkan pada malam puncak acara tanggal 20 Agustus 2023. Pemenang dari lomba gejog lesung, Ma'ruf Marmadi selaku ketua RT 08 mengaku senang dapat meraih kemenangan.
"Alhamdulillah senang sekali rasanya bisa meraih juara 1. Kami setiap malam selalu bersemangat latihan gejog lesung dan ternyata usaha tersebut tidak mengkhianati hasil. Semoga pencapaian ini menjadi inspirasi bagi semua untuk terus berkreasi dan berpartisipasi dalam kegiatan budaya," ujarnya.
Selain untuk memeriahkan HUT RI-78, diadakannya lomba ini merupakan sebuah upaya masyarakat terutama para sesepuh Kuwangen Kidul untuk melestarikan budaya dan diharapkan pula generasi penerus bisa melanjutkan untuk melestarikan budaya serta dapat berpartisipasi untuk memeriahkan Gejog Lesung.