Gunung Kidul terkenal akan hasil pertaniannya yang berupa palawija. Padukuhan Semuluh Lor, Ngeposari, Semanu, Gunung Kidul merupakan salah satu padukuhan yang hampir seluruh warganya memiliki hasil pertanian palawija. Pemanfaatan hasil pertanian lokal memiliki peranan penting dalam memajukan ekonomi, memperkuat ketahanan pangan, dan mendukung keberlanjutan lingkungan.
Dengan mengutamakan produk-produk yang berasal dari daerah sekitar, masyarakat dapat mengurangi ketergantungan terhadap impor dan membangun ekonomi lokal yang lebih kuat. Seperti yang diungkapkan oleh Kepala Padukuhan Semuluh Lor, Rian bahwa selama ini hasil olahan singkong masih sangat terbatas.
“Dalam pemanfaatan pengolahan singkong, warga Padukuhan Semuluh Lor masih sebatas diolah sebagai makanan tradisional seperti tiwul, singkong rebus, singkong goreng, atau singkong bakar,” ungkap Rian.
Hal inilah yang mendasari mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat Universitas Mercu Buana Yogyakarta (KKN PPM UMBY) kelompok 22 bimbingan A. Sidiq Purnomo, S.Kom., M.Eng., untuk berinovasi membuat program kerja mengenai pengolahan tanaman singkong menjadi tepung yang serbaguna, seperti dapat digunakan untuk membuat brownies pandan di posko KKN 22 pada Minggu (06/08/23).
“Kami mencoba berinovasi menggunakan singkong untuk dijadikan tepung, yang selanjutnya digunakan untuk membuat brownies pandan,” tutur Risty Lindiani, ketua penanggung jawab program.
Melihat Ibu-ibu di Padukuhan Semuluh Lor sangat antusias mengikuti pelatihan, Muhammad Hary Nugroho selaku wakil penanggung jawab program turut menyampaikan harapannya.
“Harapan kami dengan adanya inovasi ini juga dapat menjadi manfaat untuk kedepannya. Semoga ilmu yang kami berikan dapat terus berkelanjutan,” ujar Hary.
“Adanya inovasi terhadap pengolahan singkong ini tentunya dapat dipromosikan guna mengoptimalkan penggunaan hasil pertanian lokal dan masyarakat dapat mewujudkan manfaat ekonomi yang berkelanjutan, melestarikan keanekaragaman tanaman, serta memperkuat ikatan budaya dan identitas lokal,” tutup Risty.