Tim PHBD (Program Hibah Bina Desa) BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa) Fakultas Agroindustri Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY) kembali berhasil tembus dalam seleksi nasional PHBD 2019 dan memperoleh kepercayaan untuk melaksanakan pengabdian di Pangukrejo, Desa Umbulharjo, Cangkringan, Sleman, Yogyakarta.
Secara sederhana PHBD dapat diartikan sebagai suatu program pembinaan yang bertujuan untuk membangun sinergi antara perguruan tinggi dengan masyarakat dalam mengoptimalkan potensi daerah.
Ir. Wafit Dinarto, M.Si., selaku Dekan Fakultas Agroindustri (FAI UMBY) menyatakan PHBD adalah ajang kreativitas mahasiswa. Pertama, ajang ini dapat sebagai pembelajaran bagi mahasiswa tentang agrokomplek. Agrokomplek dalam sistem pertanian, pengolahan dan peternakan. Pembelajaran yang kedua adalah bagaimana mahasiswa bisa bersama masyarakat mengembangkan dan membangun wilayahnya. Atau peran aktif mahasiswa berkontribusi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Maka perlu hubungan yang baik antara perguruan tinggi dan masyarakat agar tercapai pengembangan ilmu yang aplikatif. Ditambahkan bahwa Ekowisata memiliki prospek yang sangat baik. Pertanian agroekowisata merupakan upaya untuk mengembangkan wisata tanpa meninggalkan kelestarian lingkungan.
Seperti diketahui bahwa Pedukuhan Pangukrejo Umbulharjo merupakan padukuhan yang terletak di Lereng Merapi dengan mayoritas penduduk bekerja dari sektor wisata. Tingginya kunjungan wisatawan terhadap fenomena keindahan alam, menjadikan masyarakat harus lebih kreatif dalam mengembangkan wisata melalui optimalisasi sumber daya yang tersedia, ini menjadi dorongan tersendiri bagi Pokdarwis Pangukrejo, yang mengelola Merapi Garden.
Pak Komo, salah seorang pengurus Pokdarwis Pangukrejo menyatakan, mereka terbantu dengan adanya kemitraan antara BEM FAi UMBY dengan kelompok mereka. Melalui kerjasama ini diharapkan mereka mampu memperoleh ilmu yang lebih terkhusus pada pengolahan lahan dan pemilihan tanaman hias.
Pembuatan ekowisata yang berupa sayur pada lahan Merapi Garden ini akan mampu memberikan pengetahuan kepada pengunjung yang datang. Iklim dan suhu yang sangat cocok menjadikan tanaman sayur tersebut tumbuh dengan subur. Hal tersebut dapat dilihat dengan persiapan survei yang telah dilakukan mulai dari pupuk, tata letak hingga pemilihan jenis tanaman
Yusuf Fadillah, ketua dari PHBD pun menyatakan jika konsep sederhana yang diusulkan diharapkan mampu memberikan manfaat berkelanjutan bagi masyarakat. “Inti dari program yang akan kami laksanakan ialah ekowisata dan kemandirian pangan. Ide tersebut kami peroleh berdasarkan survei yang kami lakukan beberapa waktu lalu”
Dukuh Pangukrejo, subagyo, mengambut gembira program ini, sehingga pengembangan wisata merapi garden ini akan mampu memberikan pandangan baru terhadap pemuda dan masyarakat pada umumnya dalam kaitannya pemanfaatan lahan pekarangan untuk penanaman sayur yang pada akhirnya akan meningkatkan kesadaran masyarakat berkaitan dengan pemenuhan konsumsi pangan rumah tangga yang mandiri.