Memberi bekal pendidikan nilai toleransi dan pencegahan radikalisme sejak dini sangatlah penting bagi para siswa sekolah. Langkah ini sekaligus untuk menanamkan pentingnya penghargaan atas nilai-nilai keberagaman yang ada. Demikianlah yang disampaikan oleh Dr. Tri Guntur Narwaya, dosen Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY) dalam memberikan materi pendidikan dasar tentang toleransi di Sekolah Menengah Keguruan (SMK) Karya Rini Yogyakarta, pada Senin (15/07/2024).

Lanjut Guntur Narwaya, akar dasar masalah dari berbagai kecenderungan sikap intoleransi dan juga radikalisme banyak disumbang dari ruang-ruang pendidikan. Pendidikan yang masih membatasi pada pola-pola nilai tertutup dan kurang membangun perspektif yang lebih inklusif kritis, seringkali menjadi nilai pendorong sikap intoleransi.

Guntur Narwaya sendiri sudah dua kali mengisi kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di SMK Karya Rini dengan materi pendidikan dasar intoleransi dan pencegahan radikalisme. Pada tahun ini, Guntur menyisipkan strategi model pendidikan toleransi kepada siswa baru dengan medium lagu. Para siswa diajak bernyanyi bersama dengan topik yang erat dengan toleransi. Melalui lagu, anak-anak muda akan lebih mudah menyerap pesan yang disampaikan.

Menurut Kepala Sekolah Karya Rini, Drs. Hj Jirhanah, M.Pd., pemberian materi nilai toleransi dan pendidikan pencegahan radikalisme adalah kegiatan rutin yang selalu diberikan kepada siswa-siswa baru.

“Semoga nilai-nilai penghargaan dan toleransi bisa dipahami dan dipraktikan sejak awal di sekolah,” harap Jirhanah.

Ketua MPLS, Lisa Susanti menjelaskan bahwa acara pendidikan dasar toleransi diikuti secara meriah oleh para siswa baru.

“Semoga materinya bisa diterima dengan baik oleh para siswa. Di tahun-tahun kedepan acara semacam ini akan terus dilakukan agar bisa memberi nilai-nilai cinta damai dan penghormatan atas nilai pluralisme,” ujar Lisa.