Dosen UMBY dan UiTM Malaysia Latih Warga Pasekan Lor Kembangkan Diversifikasi Olahan Cabai
20 Jun 2025
47
by Fitriana Fitriana

Cabai digunakan sebagai bumbu olahan makanan dihampir seluruh daerah sehingga mengalami permintaan pasar yang tinggi. Sementara itu, cabai merupakan produk hortikultura yang mudah rusak karena kadar air yang tinggi sehingga memiliki umur simpan yang pendek. Ketika musim panen tiba, stock cabai melimpah sehingga harga anjlok, namun ketika musim panen berakhir, ketersediaan cabai menjadi langka dan harga mahal. Fenomena tersebut mengakibatkan harga cabai menjadi fluktuatif sehingga memengaruhi perekonomian.

Melihat kondisi tersebut, tiga orang dosen yang berasal dari dua kampus berbeda negera melakukan kolaborasi penyuluhan dan pelatihan diversifikasi olahan cabai dengan menggandeng Kelompok Usaha Produktif Pasekan Lor. Mereka adalah Agus Setiyoko, S.TP.,M.Sc., dosen Prodi Teknologi Hasil Pertanian Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY), dengan anggota Ika Wulandari, S.E., M.M., CAP., CTT., dosen Prodi Akuntansi UMBY dan Nurul Azlin binti Tokiman, M.Sc., dosen Prodi Ilmu dan Teknologi Pangan Universiti Teknologi MARA (UiTM) Cawangan Negeri Sembilan, Malaysia.

Kelompok Usaha Produktif Pasekan Lor yang diketuai oleh Sumarni mengelola kurang lebih 1 hektar lahan tanaman cabai. Kelompok yang berjumlah  20 orang ini mendapat penyuluhan sekaligus pelatihan olahan cabai dari Agus Setiyoko, S.TP.,M.Sc., pada Sabtu 14 Juni 2025 yang berlangsung di dusun Pasekan Lor, Balecatur, Gampung Sleman Yogyakarta. Pelatihan tersebut menghasilkan berbagai jenis diversifikasi olahan cabai antara lain permen cabai, keripik cabai, sirup cabai dan blok cabai.

“Kami berharap, inovasi baru tentang diversifikasi olahan cabai bisa menjadi solusi ketika menghadapai musim panen cabai dan juga sebagai sarana untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan anggota kelompok,” papar Agus Setiyoko.

Agus menambahkan bahwa kegiatan penyuluhan dan pelatihan tersebut memperoleh hibah program pengabdian kepada masyarakat skema kerjasama luar negeri (PKM-LN) dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (LPPM) UMBY tahun pendanaan 2025. Pada kesempatan tersebut diserahterimakan peralatan pengolahan cabai dari tim pengabdian kepada mitra berupa mesin spinner, blender, alat pencetak blok cabai dan pencetak permen cabai.

Aneka olahan cabai yang diproduksi diharapkan dapat diterima pasar dengan harga terjangkau, maka Ika Wulandari memberikan materi pembukuan keuangan kepada kelompok agar mereka dapat mengelola usaha secara tepat.

“Kelompok usaha produktif Pasekan Lor juga mendapatkan pelatihan manajemen pembukuan keuangan secara sederhana agar keuangan kelompok semakin tertib dan tertata rapi. Hal ini akan berdampak pada jalannya usaha secara efektif dan efisien,” jelas Ika Wulandari.

Nurul Azlin yang hadir secara daring menjelaskan cara menghasilkan produk yang aman dan layak dikonsumsi yaitu menggunakan bahan baku yang aman dan berkualitas, menerapkan proses produksi yang higienis, menguji keamanan produk dan melakukan pengemasan yang tepat.

Disamping itu, Nurul Azlin pun memberikan penyuluhan tentang pengemasan dan pelabelan produk yang memenuhi standar kepada mitra. Pengemasan selain berfungsi melindungi produk dari kontaminasi, memperpanjang umur simpan juga dapat digunakan untuk menarik konsumen. Kemasan yang digunakan bisa berbentuk botol kaca, botol plastik, botol PET, kaleng dan lainnya. Pelabelan memberikan informasi di kemasan antara lain nama produk, komposisi, berat bersih, masa kadaluarsa dan nomor izin edar. Pelabelan juga dibuat semenarik mungkin sebagai sarana media promosi.

“Pengemasan dan pelabelan merupakan salah satu media promosi jadi harus dirancang secara kreatif dan menarik agar konsumen tertarik membeli dan menggunakan produk,” urai Nurul Azlin.

Ketua kelompok, Sumarni mengungkapkan kegiatan ini sangat bermanfaat karena memperoleh pengetahuan baru mengenai aneka jenis olahan cabai. 

“Selama ini kelompok hanya menjual cabai dalam bentuk segar tanpa ada proses pengolahan. Kami pun sangat terbantu dengan pelatihan pengemasan dan pelabelan serta manajeman keuangan sederhana, harapannya produk kami dapat diterima oleh semua kalangan dan segmentasi pemasaran semakin luas,” harap Sumarni.