Ajak Mahasiswa Baru Kembangkan Diri, HIMABIKO UMBY Gelar LDK
25 Sep 2025
49
by Farida Dian Farida Dian

Himpunan Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling (HIMABIKO) Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY) kembali menyelenggarakan kegiatan Latihan Dasar Kepemimpinan dan Manajemen Mahasiswa yang disebut Mancakrida #4. Kegiatan yang mengusung tema “Pengembangan Leadership, Orientasi Adaptasi, dan Pengembangan Diri” ini dilaksanakan pada Selasa, 16 September 2025, di Desa Wisata Grogol, Seyegan. Acara ini diikuti oleh seluruh mahasiswa baru angkatan 2025 Program Studi Bimbingan dan Konseling (BK) UMBY.

Ketua HIMABIKO, Amelia Kristiana Dewi, menyampaikan bahwa Mancakrida #4 dirancang sebagai sarana bagi mahasiswa baru untuk berproses dalam mengembangkan keterampilan kepemimpinan, mengenal diri, serta beradaptasi dengan lingkungan melalui kebersamaan mahasiswa baru, dosen, dan kakak tingkat.

“Harapannya mahasiswa baru dapat lebih mudah beradaptasi di lingkungan kampus, menemukan potensi terbaik dalam dirinya, serta menumbuhkan rasa kebersamaan yang kuat dalam keluarga besar Bimbingan dan Konseling,” ujarnya.

Perwakilan dosen BK UMBY, Eka Aryani, S.Pd, M.Pd., dalam sambutannya juga menekankan pentingnya menjalin kedekatan antara maba, dosen, dan kakak tingkat. Ia berharap dengan terselenggaranya Mancakrida #4, mahasiswa baru mampu mengembangkan jiwa kepemimpinan, beradaptasi dengan lingkungan perkuliahan secara positif, serta semakin siap dalam menghadapi tantangan masa depan, baik di bidang akademik maupun non-akademik.

“Kegiatan Mancakrida ini sudah dilaksanakan selama empat kali, kegiatan ini tentu sangat penting untuk membekali kalian dilangkah awal menjadi mahasiswa, kepemimpinan, adaptasi dan manajemen merupakan kunci penting menjadi mahasiswa yang mampu berkembang menjadi individu yang mandiri,” ungkapnya.

Dilanjutkan materi oleh dosen BK UMBY, Abdul Hadi, S.Pd., M.Pd., yang menjelaskan pentingnya kepemimpinan, kepekaan sosial, serta kesiapan beradaptasi dalam dinamika dunia kampus. Hadi mengajak para mahasiswa baru untu aktif berperan dalam kegiatan prodi, fakultas maupun kampus, seperti mengikuti kepanitiaan acara atau organisasi mahasiswa.

“Sebagai calon guru BK dan konselor perlu membangun kepekaan sosial terhadap isu-isu dilingkup pendidikan dan membangun empati terhadap lingkungan sekitar. Tips praktis juga untuk beradaptasi mengembangkan kemampuan problem solving, memanfaatkan teknologi, dan terus belajar dari pengalaman,” terangnya.

Sesi selanjutnya diisi dengan kegiatan outbond untuk meningkatkan kerja sama tim, komunikasi efektif, dan kemampuan problem solving. Melalui berbagai permainan edukatif, mahasiswa diajak untuk belajar secara langsung bagaimana membangun kebersamaan, melatih kreativitas, serta menumbuhkan rasa tanggung jawab baik secara individu maupun kelompok.