BPOM Libatkan UMBY Guna Jaga Keamanan Pangan Nasional
22 Sep 2025
97
by Fitriana Fitriana

Baru-baru ini Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY) menerima kunjungan dari Direktorat Pemberdayaan Masyarakat dan Pelaku Usaha Pangan Olahan Badan Pengawas Obat dan Makanan (PMPUPO BPOM). Pertemuan ini berlangsung di Ruang Sidang Fakultas Agroindustri pada Kamis, 18 September 2025.

Pada kesempatan tersebut hadir Kepala Biro Kerja Sama dan Humas, Kepala Biro Akademik, Kepala Biro Kemahasiswaan, Dekan Fakultas Agroindustri, para kepala prodi di lingkungan Fakultas Agroindustri, serta perwakilan tim KKN UMBY. Sedangkan dari BPOM yakni Direktur PMPUPO yakni Agus Yudi P., S.Farm., Apt., MM., beserta jajarannya. 

Kepala Biro Kerja Sama dan Humas, Widarta, SE., MM., CDMP., menerangkan kunjungan tersebut berfokus pada diskusi terkait adanya program Sapa Kampus dari BPOM.

“Meskipun UMBY dan BPOM belum memiliki legalitas kerja sama, tetapi hal tersebut tidak menutup untuk terjalinnya kolaborasi,” ungkap Widarta.

Widarta menambahkan, UMBY selalu menyambut baik setiap kolaborasi guna meningkatkan kebermanfaatan UMBY di berbagai sektor sehingga mencerminkan filosofi UMBY yaitu Angudi Mulyaning Bangsa, artinya berupaya membuat kemuliaan atau kesejahteraan untuk bangsa.

“UMBY selalu berupaya dalam menghasilkan lulusan yang kompeten sesuai bidangnya, salah satunya dapat ditempuh dengan kolaborasi bersama BPOM karena mahasiswa melakukan magang langsung di dunia kerja sehingga akan memahami dan meningkatkan kualitas pengetahuan dan keterampilannya. Ini adalah program komprehensif yang cocok untuk mahasiswa,” ujar Widarta.

Direktur PMPUPO yakni Agus Yudi P., S.Farm., Apt., MM., mengapresiasi komitmen UMBY dan optimis bahwa kolaborasi ini akan menghasilkan luaran yang berkualitas untuk keamanan pangan nasional.

Program Sapa Kampus merupakan program pembentukan fasilitator keamanan pangan yang disinergikan dengan program kampus berdampak. Program tersebut memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk memperkaya wawasan, meningkatkan kompetensi, sekaligus berkontribusi dalam masyarakat sehingga setelah lulus mampu bersaing di dunia industri.

“Pembelajaran yang dirancang BPOM adalah pembelajaran di luar kelas sehingga mahasiswa mampu belajar secara kritis, rasional, inovatif, sesuai dengan kebutuhan industri yang dapat dikonversi ke dalam SKS perkuliahan,” jelas Agus Yudi.

Lanjut Agus, program Sapa Kampus berbasis Sertifikat Kompetensi Standar Nasional Indonesia (SKKNI) bidang keamanan pangan sekaligus peningkatan daya saing Usaha Mikro Kecil (UMK) pangan olahan. Luaran yang kami harapkan terbentuknya UMK pangan Olahan yang berdaya saing karena memiliki ijin edar dan mahasiswa yang terlibat magang dalam pendampingan memiliki kompetensi dalam bidang keamanan pangan.

“Mahasiswa berkesempatan mendapatkan pelatihan dan sertifikasi untuk memiliki kompetensi dan berpartisipasi dalam mewujudkan keamanan pangan di Indonesia,” ujar Agus.

Sementara itu, Dekan Fakultas Agroindustri, Prof. Dr. Ir. Chatarina Lilis Suryani, MP., merasa senang karena UMBY dilibatkan dalam program menjaga keamanan pangan nasional.

“Program Sapa Kampus menjadi wadah bagi mahasiswa untuk meningkatkan keterampilan sehingga ketika lulus mudah mendapatkan pekerjaan karena telah memiliki bekal sertifikasi nasional bidang keamanan pangan. Selain itu, pengalaman pendampingan mereka di lapangan dapat direkognisi dalam beberapa mata kuliah tertentu,” kata Prof. Lilis.