Biro Sumber Daya Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY) baru-baru ini menggelar “Employee Training”. Kegiatan yang berlangsung di Ruang Seminar UMBY tersebut diikuti sebanyak 175 tenaga kependidikan. Selama dua hari, 24-25 Februari 2025 para tenaga kependidikan menerima pelatihan yang disampaikan oleh narasumber. Mereka adalah Fanny Fauzy Hanifunni’am, M.Psi., Psikolog. dan dr. M. Bayu Wicaksono, Sp.OT.
Rektor UMBY, Dr. Ir. Agus Slamet, S.TP., MP., menerangkan bahwa pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan dan mengasah kemampuan tenaga kependidikan dalam hal public speaking, komunikasi organisasi, mengelola waktu, hingga mencegah cidera akibat bekerja. Keterampilan ini dianggap penting untuk mendukung kinerja pelayanan dan produktivitas dalam bekerja.
“Pelatihan ini tentunya akan berdampak pada kualitas pelayanan dan produktivitas bekerja,” ujar Agus Slamet.
Sementara itu Wakil Rektor Bidang Sumber Daya, Tutut Dewi Astuti, SE., M.Si., Ak., CA., CTA., ACPA., mengungkapkan bahwa Biro Sumber Daya telah menyiapkan berbagai program pelatihan yang akan dilaksanakan di tahun 2025 untuk pengembangan kompetensi tenaga kependidikan.
“Kami berharap setiap tenaga kependidikan akan menyadari lebih mencintai pekerjaan ketika memiliki pengetahuan yang tepat,” harap Tutut Dewi Astuti.
Fanny Fauzy Hanifunni’am, M.Psi., Psikolog., dalam sesi pelatihannya, menekankan pentingnya mendengarkan dengan penuh perhatian dan memahami orang lain sebagai dasar dari komunikasi yang efektif. Ia juga memberikan berbagai strategi dan teknik dalam berkomunikasi dalam organiasasi, sehingga dapat meningkatkan kepuasan dan kepercayaan.
“Ketika satu instruksi dapat menghasilkan berbagai respon, maka tidak perlu menjadikan hal tersebut sebagai perbedaan, karena semua dapat dikomunikasikan selama pelaku komunikasi dapat mendengarkan dan memahami orang lain,” terang Fanny Fauzi.
Fanny menambahkan psikologi pelaku komunikasi akan berpengaruh pada kualitas komunikasi yang dibangun sehingga setidaknya perlu saling memahami latar belakang pelaku komunikasi. Contoh yang dapat dilakukan antara lain menciptakan mood kerja yang baik, pemilihan kata, gesture, motivasi, penguasaan teknologi, dan mampu menjadi pendengar yang baik.
Sedangkan dr. M. Bayu Wicaksono, Sp.OT., menggaris bawahi ketika cidera ringan yang terjadi secara terus menerus akan menjadi ketegangan sehingga postur tubuh berubah menjadi tidak proporsional. Misalnya nyeri, bungkuk, tremor di bagian tubuh tertentu, gangguan kesehatan mental, gangguan kesehatan fisik lainnya hingga akhirnya akan berdampak pada menurunnya produktivitas kerja.
“Setiap pekerja perlu menerapkan posisi ergonomis agar badan tetap memiliki postur tubuh yang proporsional sehingga dapat mencegah atau mengurangi kemungkinan cidera yang dapat muncul saat bekerja,” jelas Bayu Wicaksono.
Salah satu peserta kegiatan, Putri Rorisa, mengungkapkan bahwa kegiatan ini sangat baik dan bermanfaat bagi tenaga kependidikan di lingkungan UMBY.
“Kegiatannya sangat interaktif dan menyenangkan. Materi tentang komunikasi menjadikan kita tahu bahwa satu informasi bisa diterima dengan berbagai macam makna, sehingga sangat penting untuk saling memahami lawan bicara kita. Ada juga materi tentang pencegahan kecelakaan kerja yang bermanfaat agar kita bisa lebih memperhatikan mulai dari posisi duduk, posisi mouse, keyboard agar tetap nyaman dan produktif saat bekerja,” ujar Putri.