UMBY dan 14 Mitra Sekolah Teken MoA Sekaligus Workshop PPL
02 Jun 2025
99
by Farida Dian Farida Dian

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY) menyelenggarakan Workshop Program Pengenalan Lapangan (PPL) pada Selasa (27/05/2025). Pada kesempatan tersebut juga dilakukan penandatanganan kerja sama Memorandum of Agreement (MoA) dengan 14 mitra dan sekolah yang akan digunakan untuk PPL oleh 91 mahasiswa. Peserta PPL merupakan mahasiswa dari empat program studi yaitu Bimbingan dan Konseling (BK), Pendidikan Bahasa Inggris (PBI), Pendidikan Matematika, dan Ilmu Keolahragaan.

Penandatanganan kerja sama dilakukan oleh Dekan FKIP, Nuryadi, S.Pd.Si., M.Pd., dengan para mitra dan sekolah yaitu SMA Negeri 1 Depok, SMA Negeri 1 Sedayu, SMA Negeri 1 Seyegan, SMA Negeri 1 Pengasih, SMA Negeri 1 Mlati, SMA Negeri 2 Ngaglik, SMA Negeri 4 Yogyakarta, SMA Negeri 1 Yogyakarta, SMA Kesatuan Bangsa, Permata Sports Therapy Yogyakarta, LKP Rumah Sehat Mandiri, Eight GYM, Point GYM, dan HBP Fitness GYM.

Koordinator PPL, Ginanjar Nugraheningsih, M.Or., mengatakan bahwa PPL menjadi sarana bagi mahasiswa untuk dapat mengenali berbagai kondisi lapangan yang nantinya mahasiswa hadapi.

“Mahasiswa tentu diharapkan dapat beradaptasi dengan iklim instansi dan mengikuti aturan yang ada sehingga dapat melakukan PPL secara profesional dan berkontribusi untuk perkembangan pendidikan di Indonesia,” tuturnya.

Ginanjar menambahkan, peserta PPL ini telah dinyatakan lulus mata kuliah tertentu sebagai prasyarat mengikuti PPL sehingga mereka memiliki bekal teori dengan harapan mampu menyesuaikan pada praktek kerja sebenarnya ketika terjun di lapangan.

Sementara itu, Dekan FKIP, Nuryadi, S.Pd.Si., M.Pd., dalam sambutannya menyatakan bahwa PPL bertujuan untuk menguatkan kompetensi mahasiswa.

“PPL dapat membentuk mahasiswa dalam menguasai, menerapkan, dan mengembangkan kompetensi pedagogis, kepribadian, sosial, dan profesional,” paparnya.

Lanjut Nuryadi, bahwa dalam Workshop PPL menghadirkan narasumber yang memberikan arahan dan menjelaskan berbagai indikator capaian yang harus dimiliki agar para peserta PPL mampu menjawab tantangan dunia kerja sehingga menjadi orang yang berkompeten dan profesional sesuai bidangnya.

“Targetnya di tahun depan dapat menyelenggarakan PPL secara lebih luas yaitu menggandeng mitra di luar negeri,” harap Nuryadi.

Workshop PPL menghadirkan tiga narasumber dari berbagai latar belakang dan kompetensi yang berbeda mulai dari akademisi maupun praktisi. Mereka adalah Dian Fransiska Maharani, S.Pd., M.Hum., CPS., Nurkholis Ipang Ripai, dan Bambang Sujatmoko, SP. Para mahasiswa yang mengikuti konsentrasi pendidikan mengikuti workshop yang diisi oleh Dian Fransiska Maharani, S.Pd., M. Hum., sedangkan konsentrasi kebugaran diisi oleh Bambang Sujatmoko, SP., kemudian untuk konsentrasi terapi disampaikan oleh Nurkholis Ipang Ripai.

Dian memaparkan tentang pembelajaran mendalam mengenai Kurikulum Merdeka. Ia berharap setelah kegiatan ini, mahasiswa dapat menyusun modul ajar/ rencana menggunakan pendekatan pembelajaran mendalam dengan menggunakan template modul ajar yang disediakan lengkap dan sesuai minimal untuk satu tujuan pembelajaran.

“Beberapa hal yang perlu diperhatikan bagi seorang pengajar yakni mindful (berkesadaran), meaningful (bermakna) dan joyful (menggembirakan). Pengajar harus memperhatikan kenyamanan peserta didik, pembelajaran yang kontekstual dan/atau relevan dengan kehidupan nyata, menciptakan lingkungan belajar yang interaktif dan menarik,” jelasnya.

Selanjutnya, Bambang Sujatmoko, SP., menjelaskan terkait konsep dasar trainer dan personal trainer dalam olahraga. Ia menjelaskan bahwa perbedaan trainer dan personal trainer terletak pada pendekatan personalnya. Personal trainer memberikan program latihan yang disesuaikan secara individual berdasarkan tujuan, kondisi fisik, dan kebutuhan klien.

“Seorang personal trainer bertugas dalam membuat rencana latihan berdasarkan analisis kondisi fisik, tujuan, dan preferensi klien. Memastikan klien melakukan gerakan dengan teknik yang tepat untuk menghindari cedera. Memantau progres klien secara berkala dan menyesuaikan program bila diperlukan. Memberikan saran nutrisi dan gaya hidup meningkatkan kesejahteraan serta memberikan motivasi,” urainya.

Disamping itu Nurkholis Ipang Ripai memberikan materi tentang sports therapy atau terapis olahraga. Menurut Ipang, terapis olahraga adalah tenaga profesional yang terdidik dan terlatih untuk membantu pasien memulihkan dan meningkatkan fungsi tubuh melalui massage, exercise, olahraga dan aktivitas fisik.

“Terapis olahraga memiliki peran diantaranya menilai kondisi fisik pasien, membuat program terapi yang sesuai (massage/exercise), mengajarkan teknik olahraga yang aman dan efektif, memantau kemajuan pasien dan mengatur intensitas dan volume latihan,” ujarnya.

Perwakilan dari SMA 4 Yogyakarta, Tri Giharto, merasa senang karena SMA 4 Yogyakarta dilibatkan dalam mengembangkan pendidikan dengan cara mencetak mahasiswa yang siap lulus dengan kompetensi sesuai bidangnya sehingga mampu menjawab tuntutan dunia kerja. Lebih lanjut, Tri Giharto berharap kerja sama antara SMA 4 Yogyakarta dengan UMBY, tidak berhenti pada kegiatan PPL saja. Tetapi bisa berlanjut misalnya dengan menjadi mitra untuk penelitian dan pengabdian dosen melalui berbagai kegiatan lainnya.