Dusun Pragak, Kelurahan Semanu, Kecamatan Semanu, Kabupaten Gunung Kidul sudah lama dikenal sebagai salah satu sentra produksi kacang tanah. Hasil pertanian kacang tanah dari Dusun Pragak memiliki bentuk produk yang bermacam-macam, kualitas yang unggul, rasa yang khas serta kandungan gizi yang tinggi. Selain itu, kondisi geografis yang mendukung membuat potensi ini kemudian ditangkap oleh para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) setempat sebagai peluang bisnis yang menjanjikan.
Berbagai produk olahan kacang tanah pun bermunculan, mulai dari kacang tanah oven, bakpia, peyek, dan lain-lain. Namun sayangnya, produk-produk tersebut kurang dipasarkan dan baru tersebar di sekitar Kecamatan Semanu. Untuk itu, mahasiswa KKN-PPM Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY) angkatan XLV kelompok 12 mengadakan kegiatan pelatihan digital marketing untuk warga pelaku usaha di Dusun Pragak. Kegiatan ini dilaksanakan pada Senin, 12 Agustus 2024 yang dihadiri oleh 15 peserta dari kalangan pelaku UMKM.
Pelatihan ini dimulai dengan melakukan pendataan di Dusun Pragak, disusul pembuatan logo untuk pemilik UMKM yang masih belum memiliki logo di bisnisnya, dilanjutkan dengan penyuluhan mengenai branding produk dalam perspektif psikologi konsumen serta pemanfaatan aplikasi media Canva sebagai aplikasi yang dapat membuat desain logo, banner, dan lain-lain. Tujuan dari pelatihan ini agar masyarakat dapat secara mandiri mendesain sesuai keinginan dan kreativitas masing-masing menggunakan perangkat yang dapat diakses dengan mudah menggunakan smartphone.
Pelatihan ini dibagi menjadi dua sesi dengan pemateri yang berbeda. Materi pertama berjudul "Menyelami Pikiran Konsumen: Produk Branding dari Perspektif Psikologi," dibawakan oleh Muhammad Rafli Azhar. Materi ini menjelaskan pentingnya memahami faktor psikologis yang mempengaruhi keputusan konsumen, seperti persepsi, emosi, dan motivasi, dalam memilih produk. Dengan pengetahuan ini, pelaku UMKM diharapkan mampu mengembangkan produk lokal yang tidak hanya berkualitas, tetapi juga mampu bersaing di pasar yang semakin kompetitif.
“Melalui sosialisasi ini, kita akan belajar tentang berbagai faktor psikologis yang mempengaruhi keputusan konsumen dalam memilih produk, seperti persepsi, emosi, dan motivasi. Harapannya, pendekatan ini tidak hanya akan meningkatkan daya tarik produk, tetapi juga membangun hubungan yang lebih kuat antara konsumen dan brand,” jelasnya.
Materi kedua berjudul "Mengoptimalkan Penggunaan Canva untuk Membuat Produk UMKM Menarik," dipresentasikan oleh Siti Sugiarti Labaco dan Renata Dania Vidyasasti. Penyuluhan ini membahas cara menggunakan Canva untuk meningkatkan kemampuan desain pelaku usaha, sehingga produk mereka tampak lebih menarik dan profesional.
“Aplikasi canva dipilih karena mudah digunakan dan memiliki berbagai fitur desain yang mudah diakses, pelaku UMKM dapat menghasilkan konten visual yang profesional dan menarik tanpa memerlukan keahlian desain grafis yang mendalam. Hal ini tidak hanya membantu dalam memperkuat branding, tetapi juga berkontribusi pada peningkatan penjualan dan pengenalan produk secara luas,” ujar Siti Sugiarti.
Ardhika Falaahudin, S.Pd., Jas., M.Or., AIFO selaku DPL kelompok 12 berharap dengan adanya pelatihan digital marketing bagi pelaku UMKM Dusun Pragak dapat memasarkan produknya lebih luas dan meningkatkan nilai ekonomis.
“Dengan adanya pelatihan UMKM ini harapannya warga Dusun Pragak bisa memanfaatkan sumber daya yang ada, tidak hanya mengolah dan memproduksi tetapi juga memasarkan dengan kemasan yang menarik sehingga bisa menambah hasil ekonomi warga dan kedepan bisa menjadi ikon pedukuhan,” ungkapnya.
Menurut Parjiyo, Ketua RT 04 sekaligus pemililik UMKM bakpia, kegiatan sosialisasi ini memberikan wawasan baru yang bermanfaat bagi warga terutama pelaku UMKM.
“Dengan adanya penyuluhan ini membantu saya mengetahui sudut pandang konsumen dalam pembelian produk. Selain itu, belajar menggunakan Canva membuka peluang untuk membuat desain yang lebih menarik, yang sebelumnya sulit saya lakukan. Ini akan membantu produk saya lebih dikenal dan diminati oleh konsumen,” kata Parjiyo.