Menggali Pemikiran H.M. Soeharto Tentang Pembanguan Indonesia Menuju Bangsa yang lebih Baik
Dalam rangka memperingati hari lahir almarhum Bapak H. M Soeharto, SOEHARTO CENTER, sebuah lembaga nirlaba yang concern dalam mensosialisasikan pemikiran pemikiran Bapak H.M Soeharto, menyelenggarakan Sarasehan âMenggali Pemikiran-Pemikiran Bapak H.M. Soeharto Tentang Pembangunan Indonesia Menuju Bangsa Yang Lebih Baikâ. Acara tersebut dilaksanakan pada hari Rabu, 8 Juni 2011, pukul 18.30 â 22.00 WIB, bertempat di Le Meredien, Jl. Jendral Sudirman, Kav.18-20, Jakarta Pusat 10210.
SOEHARTO CENTER mengkaji dan menentukan prioritas isu-isu pokok pemikiran Bapak HM Soeharto mengenai pembangunan. Bentuknya diformulasi lebih luas dan dalam seperti di serial small workshop dan workshop Nasional. Lembaga ini bertujuan memberikan sumbangan kepada Bangsa dan Negara tentang pemikiran-pemikiran pembangunan Indonesia saat ini dan dimasa mendatang.
Berawal dari pembangunan bangsa dan negara, yang merupakan suatu hal berkesinambungan, tidak terputus dan berkelanjutan. Saat ini, baik disadari atau tidak, negara kita masih memerlukan konsep-konsep pembangunan yang lebih tepat untuk menjawab tantangan bangsa yang dihadapi pada era globalisasi, baik berupa konsep baru, maupun yang telah ada sebelumnya. Konsep yang dilahirkan oleh para pemimpin Negara Indonesia, termasuk pemikiran mantan presiden RI kedua, Bapak H.M Soeharto, khususnya aspek pembangunan bangsa dan negara, merupakan karya positif dan harta yang tak ternilai, yang perlu untuk diinventarisir, direkam, direnungkan dan didiskusikan kembali.
Sebagai Presiden kedua di Republik Indonesia, Bapak H.M. Soeharto telah banyak memberikan konstribusi pemikiran untuk pembangunan bangsa dan negara. Beberapa pemikiran tersebut, yang mencakup kebijakan dan program pembangunan Nasional, antara lain: Garis-Garis Besar Haluan Negara (GBHN), Trilogi Pembangunan Nasional, Delapan Jalur Pemerataan, Program Ketahanan Pangan dan Swasembada Pangan, Program Kependudukan dan Keluarga Berencana (KB), Sepuluh Program Pokok PKK, Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu). Kelompok Pendengar,Pembaca dan Pemirsa (Kelompencapir).
Persepsi masyarakat terkini tentang Bapak H.M.Soeharto, hasil survey yang dilakukan Indo Barometer, sebuah Lembaga Survei Nasional, yang dilaksanakan pada 25 April - 4 Mei 2011 lalu, dengan tajuk âEvaluasi 13 Tahun Reformasi dan 18 Bulan Pemerintahan SBY - Boedionoâ, secara umum menunjukan hasil bahwa Orde Baru dianggap lebih baik dibanding Orde Lama dan Reformasi. Disamping itu, Bapak H.M Soeharto dianggap sebagai Presiden yang paling disukai dan paling berhasil.
Tujuan kegiatan Sarasehan tersebut untuk menggali, mengidentifikasi dan menghimpun berbagai pemikiran-pemikiran Bapak HM Soeharto mengenai pembangunan, serta relevansinya terhadap masalah-masalah aktual yang dihadapi dalam pembangunan masyarakat dan bangsa.
Sarasehan ini mengundang dan dan melibatkan berbagai narasumber. Bertindak sebagai moderator Bapak Ismet Fanani, Guru Besar Deakin University, Melbourne-Australia. Narasumber yang diundang berasal dari berbagai bidang keahlian dalam pembangunan nasional, mencakup ekonomi kerakyatan, pendidikan serta politik dan hankam, antara lain; Bapak Probosutedjo, Bapak Prabowo Subianto, Bapak Kiki Syahnakri, Bapak Agus Wijoyo, Bapak Bungaran Saragih, Ibu Sri Adiningsih, Bapak Djoko Utomo, Bapak Sri Edi Swasono, Bapak Didik J Rchbini, Bapak Edy Suandi Hamid, Bapak Soebijakto Tjakrawardaya, Bapak Sarlito Wirawan Sarwono, Bapak Muhammad Noor Syam, Bapak Jimly Asshiddiqie, Bapak Soehardjo, Bapak Lukman R Boer dan lainnya. Dari diskusi kelompok para pakar tersebut diharapkan dapat ditarik lesson learnt atas praktik-praktik yang lebih baik (good practices) pemikiran Bapak HM Soeharto terkait pembangunan dalam berbagai aspek, yang masih relevan dengan situasi dan kondisi saat ini dan masa mendatang. Hasil dari sarasehan ini berupa initial document sebagai landasan pengkajian lebih lanjut dalam kegiatan serial small workshop dan workshop Nasional. (Biro Sekretariat Universitas & Humas, www.mercubuana.ac.id).
by. Arni