Mahasiswa PBI UMBY Kenalkan Budaya Batak Karo Saat PPL
13 Sep 2023
614
by Fitriana Fitriana

Baru-baru ini, Rheina Elsa br Sebayang mahasiswi Prodi Pendidikan Bahasa Inggris Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY) yang tengah mengikuti Program Pengenalan Lapangan (PPL), memperkenalkan budaya Karo kepada siswa-siswa SMPN 2 Godean melalui Praktek P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila). Kegiatan ini berlangsung di Aula SMP Negeri 2 Godean pada Senin, 21 Agustus 2023. SMPN 2 Godean merupakan sekolah menengah pertama di Yogyakarta, yang telah melaksanakan program kurikulum Merdeka yang mencakup Praktek P5. Praktek P5 ini bertujuan memberikan peluang kepada seluruh anggota komunitas pendidikan untuk menerapkan prinsip-prinsip Pelajar Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Praktek P5 bukan hanya tentang pembelajaran, tetapi juga tentang menghargai dan merayakan keberagaman budaya.

 

Adapun mahasiswa yang mengikuti PPL yaitu 8 mahasiswa dari program studi Pendidikan Bahasa Inggris, Ilmu Keolahragaan, serta Bimbingan dan Konseling. Mahasiswa dari prodi Pendidikan Bahasa Inggris diantaranya Hudson Hendrique, Gokma Jaya Haloho, Leticia Laurenca Anjeli Talan, dan Rheina Elsa Br Sebayang. Sedangkan dari prodi Bimbingan dan Konseling terdiri dari Edwin Ardiansyah, Sintia Oktaviani, dan Mujadilaah Arafiyah, kemudian prodi Ilmu Keolahragaan yaitu Febri Dwista.  Mahasiswa ini menjalani PPL selama 1 bulan, sejak 21 Juli hingga 21 Agustus 2023. 

 

Kegiatan ini bermula ketika guru yang mengajar di kelas VIII meminta mahasiswa yang sedang menjalani PPL untuk memperkenalkan budaya dari daerah luar Daerah Istimewa Yogyakarta. Melalui kegiatan tersebut, Rheina menjadi salah satu perwakilan yang mengenalkan budayanya sendiri, yaitu budaya suku Karo. Suku Karo merupakan salah satu kelompok etnis di Indonesia yang berasal dari Sumatera Utara. Adapun proses pengenalan budaya dimulai dengan pembukaan cerita mengenai suku Karo kepada siswa-siswi, yang menjelaskan asal usul suku Karo. Kemudian, dilanjutkan dengan pengenalan budaya, aksara, serta sedikit kosakata dalam bahasa Karo. Mahasiswi Pendidikan Bahasa Inggris ini juga mengajak siswa-siswi untuk belajar mengucapkan angka 1-10 dalam bahasa Karo. Selain itu, Rheina menjelaskan secara singkat tentang pembagian marga-marga yang ada dalam suku Karo. Tidak hanya itu, Rheina juga memperkenalkan makanan tradisional suku Karo dan memaparkan beberapa tokoh publik suku Karo seperti penyanyi Lyodra Ginting dan pemain bulu tangkis Anthony Sinisuka Ginting. Kegiatan ini kemudian diakhiri dengan sesi tanya jawab.

 

Humas SMPN 2 Godean, Ritaningsih, S.Pd. menyatakan apresiasinya terhadap kreativitas dan partisipasi mahasiswa PPL dalam projek P5 tersebut.  “Selain turut membekali siswa mengenai pemahaman budaya, kegiatan tersebut juga sebagai salah satu implementasi program merdeka di SMPN 2 Godean. Harapannya kerjasama antara PPL FKIP UMBY dengan SMPN 2 Godean nantinya tetap bisa berjalan harmonis untuk saling berkolaborasi dalam pengembangan pendidikan di sekolah,” terang Ritaningsih.

 

Sejalan dengan pernyataan pihak sekolah, dosen pembimbing lapangan, Ruly Ningsih, M.Pd menyatakan bahwa PPL ini bagian dari upaya kampus dalam memberikan pengalaman belajar langsung untuk memahami seluk beluk kerja seorang pendidik di sekolah. “Menjadi seorang guru tentu saja tidak hanya transfer pengetahuan tetapi tranfer nilai, salah satu wujudnya nilai cinta terhadap kekayaan budaya Indonesia melalui projek P5 ini,” jelas Ruly.

 

 

Rheina mengungkapkan perasaannya bahwa bagian yang paling memuaskan saat berbicara di depan banyak orang adalah ketika mereka menghargai dan mendapatkan pemahaman baru dari hal yang telah disampaikan. Hal tersebut terlihat ketika siswa mampu menjawab dengan tepat pertanyaan seputar suku Karo.

“Saya berharap bahwa kegiatan P5 ini akan menggugah minat siswa-siswi SMPN 2 Godean untuk lebih mengeksplorasi dan menghormati budaya-budaya lain,” harap Rheina.

 

Dimas, salah satu peserta kegiatan P5 mengaku merasa senang karena dapat mengenal budaya Batak Karo melalui presentasi Kak Rheina. “Saya senang ketika Kak Rheina mengajari saya Bahasa Karo, yang mana sangat berbeda dari pelafalan di Bahasa Jawa,” cerita Dimas.