KKN 3 UMBY Gelar Psikoedukasi Kesehatan Mental dan Pencegahan Stunting pada Anak
19 Aug 2024
284
by Farida Dian Farida Dian

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) kelompok 3 Penugasan Khusus, Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY) melaksanakan kegiatan psikoedukasi pada ibu-ibu anggota KWT Saridewi II yang bertajuk "Kesehatan Mental dan Pencegahan Stunting pada Anak" di RT 51, Gubug, Argosari, Sedayu, Bantul. Kegiatan ini dilaksanakan pada Sabtu, 10 Agustus 2024, dihadiri oleh 40 peserta dari warga setempat, khususnya para ibu yang memiliki balita. Terdiri dari dua sesi, yaitu psikoedukasi menjaga kesehatan mental dan pencegahan stunting, acara ini diisi oleh mahasiswa Marshanda Amadea Putri, Erli Dayyinanti, Ramadan Wahyu, dan Ghossan.

Ketua kegiatan KKN, Alfonsus Dimas, menekankan pentingnya kesehatan mental dan pencegahan stunting dalam perkembangan anak. "Kesehatan mental pada anak adalah aspek penting yang harus diperhatikan, karena kondisi emosional dan psikologis yang stabil sejak dini berperan besar dalam perkembangan mereka menjadi individu yang sehat dan produktif di masa depan. Selain itu, pencegahan stunting sangat penting dilakukan, karena kondisi ini tidak hanya mempengaruhi pertumbuhan fisik, tetapi juga berdampak pada perkembangan kognitif dan kesehatan jangka panjang anak-anak," ujar Alfonsus.

Alfonsus melanjutkan, kegiatan ini tidak hanya memberikan pengetahuan, tetapi juga keterampilan praktis kepada masyarakat dalam pengolahan bahan pangan yang bernilai gizi tinggi. Dengan kegiatan ini diharapkan dapat membantu meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan anak-anak di lingkungan ini

Dr. Ir. Sundari, M.P., selaku Dosen Pembimbing Lapangan, menambahkan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian terhadap perkembangan anak-anak generasi penerus. “Kami berharap para ibu bisa menerapkan ilmu yang diberikan untuk memastikan anak-anak mereka tumbuh dengan baik, baik secara fisik, kognitif, maupun mental,” kata Dr. Sundari.

Setelah sesi psikoedukasi, kegiatan dilanjutkan dengan demonstrasi pengolahan bahan pangan fungsional berupa nugget dan sosis yang dapat membantu pencegahan stunting. Demonstrasi ini dipandu oleh Uswatun Hasanah, S.TP., M.Si. sebagai pemateri bersama Dr. Ir. Sundari, M.P.

Proses pembuatan nugget dimulai dengan pencampuran bahan-bahan seperti daging ayam, sayuran, dan bahan pengikat yang bergizi. Bahan-bahan tersebut diaduk hingga merata, kemudian dicetak sesuai bentuk yang diinginkan. Setelah dicetak, nugget dikukus hingga matang untuk memastikan semua kandungan gizi tetap terjaga. Setelah pengukusan, nugget tersebut dibentuk lagi menggunakan cetakan dan digoreng hingga berwarna keemasan.

Demonstrasi dilanjutkan dengan pembuatan sosis. Langkah pertama adalah penggilingan daging yang telah dicampur dengan rempah-rempah dan bahan tambahan lainnya. Campuran ini kemudian dimasukkan ke dalam mesin pencetak sosis untuk dibentuk menjadi sosis yang rapi. Setelah itu, sosis dikukus hingga matang. Proses ini dilakukan dengan teliti untuk memastikan sosis yang dihasilkan tidak hanya lezat, tetapi juga kaya nutrisi.

Attik, Kepala KWT Saridewi II, menyampaikan apresiasinya terhadap kegiatan ini. "Psikoedukasi ini sangat membantu masyarakat dalam memahami pentingnya kesehatan mental dan pencegahan stunting, serta cara mengolah bahan pangan fungsional yang baik untuk anak-anak. Saya berharap ilmu-ilmu yang kami peroleh hari ini dapat diterapkan untuk memaksimalkan tumbuh kembang anak-anak kami," ungkapnya.