“Terdapat dua gedung tinggi yang hanya terdapat kayu kecil sebagai penghubungnya. Uang satu juta yang ditaruh digedung seberang, masih membuat diri kita tidak bergeming. Namun ketika dibelakang kita ada seekor macan, maka saya yakin semua pasti mendadak berani berlarian menyeberangi dua gedung tinggi meski harus melewati kayu kecil itu”, demikian analogi The Power of Kepepet yang disampaikan oleh Jory Brotosuseno dalam Mercu Buana Business Show “Kiat Sukses Wirausaha Muda” yang diselenggarakan oleh Ipteks bagi Kewirausahaan (IbK) Universitas Mercu Buana (UMB) Yogyakarta pada 4 Oktober 2012 di kampus setempat. Untuk menjadi pengusaha, lanjut owner Waroeng Steak and Shake ini diperlukan empat P, yaitu Product, Prize (modal), Promotion, dan Place. Namun demikian, walaupun tidak memiliki keempatnya, kalau memiliki sifat Amanah, maka bukan hal mustahil untuk mendapatkan keempatnya, karena modal terpenting dari pengusaha adalah kepercayaan. Sebelumnya, Ketua Pusat Studi Kewirausahaan UMB Yogyakarta, Awan Santosa, S.E., M.Sc. menyampaikan bahwa diantara 1500 Perguruan Tinggi, hanya ada 10 perguruan tinggi yang mengusung Ipteks bagi Kewirausahaan (IbK), dan Universitas Mercu Buana (UMB) Yogyakarta adalah salah satu diantaranya. Dalam IbK UMB Yogyakarta, terdapat program unggulan yang terbagi dalam lima Mercu, yakni MERCUSHARE, MERCUSHOP, MERCUFUND, MERCUSMART, dan MERCUFAIR. Sementara, dalam sambutannya, Rektor UMB Yogyakarta, Dr. Alimatus Sahrah, M.Sc., MM. berharap agar dengan kelima Mercu yang diusung IbK tersebut dapat menjadikan UMB Yogyakarta benar-benar menjadi suatu Mercu dari seluruh Buana. (humas)