FKIP UMBY Gelar FGD Kurikulum Berbasis 4C
16 Dec 2024
191
by Fitriana Fitriana

Jika sekolah gagal maka negara juga akan gagal, demikian diungkapkan Prof. Dr. Hardi Suyitno M.Pd., praktisi Pendidikan dan Ketua Riset Kolaborasi Universitas Negeri Semarang (UNNES) menyitir pendapat filsuf Yunani saat memberikan materi Focus Group Discission yang diselenggarakan oleh Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY). Acara berlangsung di Ruang Seminar FKIP pada 12-13 Desember 2024.

 

Hadir dalan forum ini diantaranya Fajar Nugroho, S.P., M.Kom., Carik Kalurahan Sidoluhur Kapanewon Godean, Anis Syafaat, M.Pd.I., Kepala Sekolah MAN 1 Sleman, perwakilan pengurus Sekolah Alam Bahasa Inggris Tempel Sleman, serta jajaran dosen Prodi Ilmu Keolahragaan, Pendidikan Bahasa Inggris, Bimbingan dan Konseling, Pendidikan Matematika serta Luky Kurniawan, M.Pd., Kepala LPPM UMBY.   

 

Lebih lanjut Prof. Hardi Suyitno menekankan tolok ukur keberhasilan pendidikan adalah terciptanya kurikulum yang dapat diterapkan sesuai perubahan dan perkembangan zaman.

 

Nuryadi, S.Pd., M.Pd., Dekan FKIP UMBY sekaligus ketua penyelenggara FGD mengatakan tujuan kegiatan ini mengimplementasikan kurikulum prodi di FKIP UMBY dengan berbasis 4C (Communication, collaboration, critical thinking, creativity) sebagai pemenuhan Indikator Kinerja Utama (IKU) dan Indikator Kinerja Tambahan (IKT).

 

Masih lanjut Nuryadi, peningkatan kualitas pengajaran, pembelajaran, pemerataan akses layanan pendidikan, peningkatan produktifitas SDM melalui kolaborasi riset dan joint community service yang melibatkan stakeholder pendidik, aparatur desa, praktisi, peneliti BRIN, dan Komnas Disabilitas. Hilirisasi kajian penelitian berupa industrial start-up, inovasi digital, dan edutechpreuner berbasis SDM berkualitas.

 

Selain Prof. Hardi Suyitno, hadir pula sebagai pemateri diantaranya Dr. Ahmad Arifi, M.Ag. (Sekretaris Kopertais Wilayah III, Pembina Forum Dekan Tarbiyah dan Keguruan), Nurdiansah Dwi Sasongko (Direktorat Pengembangan Kompetensi/Deputi Sumber Daya Manusia IPTEK BRIN), Khuraim Fatik (PPK Sekretariat Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Kementerian Desa PDTT) serta pemateri online Eka Pratama Widiyanta, S.T., (Komisioner bidang pendidikan Komisi Nasional Disabilitas).

 

Dr. Ahmad Arifi dalam pandanganya memberikan konsep kurikulum yang terintegrasi antara komponen 4C dengan tetap mengedepankan budi pekerti.

 

“Menjadi lebih baik dan berkualitas ketika siswa atau mahasiwa memiliki kondisi yang kreatif, kritis, komunikatif dan mampu bekerjasama dengan dilandasi budi pekerti yang luhur,” tegas Ahmad.

 

Sementara itu pembicara Nurdiansah Dwi Sasongko memberikan pandangan melalui konsep pembelajaran e-learning harus lebih terarah, materi yang di upload dapat memberikan dampak 4C artinya terjadi komunikasi digital dua arah antara pemateri dan siswa atau mahasiswa, tidak hanya sekedar materi tanpa ada umpan balik.

 

Sedangkan pembicara Khuraim Fatik mengatakan peran serta Kementrian Desa dan Daerah Tertinggal dalam hal pendidikan telah menggandeng PT yang tergabung dalam Perguruan Tinggi untuk Desa (Pertides) yakni membangun afirmasi pendidikan bagi kepala desa, perangkat desa, BPD, dan pendamping desa sehingga dapat dijadikan kesempatan menjadi salah satu bahan rumusan menciptakan kurikulum Prodi di FKIP UMBY.

 

Pemateri online, disampaikan Eka Pratama Widiyanta, S.T., memberikan masukan dalam membuat kurikulum pendidikan inklusif  perguruan tinggi perlu sinergi dari semua pihak untuk memahami, support system responsive, akomodatif berbasis individual, memastikan proses pembelajaran, memperlihatkan concern yang tinggi, memfasilitasi interaksi dan partisifasi, dan mengembangkan strategi pembelajaran inklusif yang selaras dengan era Society 5.0 dan Skill abad 21.

 

“Catatan bersama bahwa tidak hanya sekedar memfasilitasi dan juga menerapkan prinsip untuk isu disabilitas agar tidak adanya lagi diskriminasi dalam pendidikan,” terang Eka.