Dosen UMBY dan UPSI Malaysia Bantu Atasi Stunting Di Magelang
16 Dec 2024
180
by Fitriana Fitriana

Kabupaten Magelang, Jawa Tengah memiliki kasus stunting di beberapa Kecamatan diantaranya adalah kecamatan Pakis. Kasus stunting ini membutuhkan penanganan secara komprehensif dari berbagai pihak secara berkelanjutan. Turut berkontribusi dalam penanganan kasus tersebut, dosen Fakultas Agroinsutri Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY) berkolaborasi dengan dosen Universitas Pendidikan Sultan Idris (UPSI). Mereka adalah Ir. Nur Rasminati, MP., sebagai ketua, kemudian beranggotakan Ir. Setyo Utomo, MP., Ir. Tyastuti Purwani, MP., dan Dr. Fahzana Ismail dari UPSI.

 

Nur Rasminati menjelaskan kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PkM) tersebut sebagai bentuk kepedulian civitas akademika untuk mengatasi stunting melalui optimalisasi produksi telur ayam kampung, pemanfaatan pekarangan untuk tanaman sayur, dan edukasi pentingnya mengkonsumsi gizi seimbang dari telur dan sayur-sayuran.

 

“Kami merancang berbagai kegiatan untuk membantu mengatasi kasus stunting di Pakis Magelang, diantaranya optimalisasi produksi telur ayam kampung, pemanfaatan pekarangan untuk menanam sayuran, dan edukasi pentingnya mengkonsumsi gizi seimbang,” urai Nur Rasminati.

 

Lanjut Nur Rasminati, PkM kolaborasi UMBY dan UPSI turut mendukung program pemerintah kabupaten Magelang melalui Dinas Kesehatan dalam program “Gaspoldulur” bagi Pasangan Usia Subur (PUS) dan Balita yang diindikasi mengalami stunting (tumbuh kembang anak tidak sesuai dengan standar yang ditentukan dinas Kesehatan). 

 

Kemudian, Setyo Utomo menambahkan bahwa PkM berlangsung dari bulan Juli-Desember 2024 dengan menggandeng Kelompok Wanita Tani (KWT) dusun Dayugo desa Banyusidi, kecamatan Pakis.

 

Dr. Fazhana menerangkan pentingnya mengkonsumsi makanan yang mengandung gizi seimbang seperti dengan konsumsi telur atau olahannya secara rutin dan ditambahkan sayur yang didapat melalui budidaya di pekarangan rumah warga.

 

Tim memberikan pelatihan pembuatan makanan tambahan untuk balita berbasis telur dan peningkatan produksi telur ayam kampung.  Olahan makanan terutama untuk balita disesuaikan dengan kesukaannya supaya tidak membosankan dan disukai balita. Caranya melalui pengukusan atau digoreng dengan berbagai variasi. Sedangkan untuk peningkatan produksi telur ayam kampung dilakukan dengan pemeliharaan secara intensif dengan pakan berbasis sisa dapur. 

 

Suryati selaku ketua KWT dusun Dayugo menyatakan bahwa variasi olahan produk telur untuk balita ini sangat membantu peningkatan konsumsi olahan telur mendukung program Dinas Kesehatan.

 

Hasil kegiatan menunjukan 90% peserta memahami dan menyadari perlunya konsumsi telur dan sayur secara rutin bagi PUS maupun balita, dan 80% peserta aktif berpartisipasi dalam pemanfaatan pekarangan untuk menanam sayuran.