Dosen Peternakan UMBY Jadi Tim Ahli Penyusunan Proyek Investasi Industri Unggas Terintegrasi di Kalimantan Selatan
29 Dec 2025
56
by Fitriana Fitriana

Dosen dari Program Studi Peternakan Fakultas Agroindustri Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY), Ir. Ajat Sudrajat, S.Pt., M.Pt., IPP., terpilih menjadi salah satu tenaga ahli dalam penyusunan Investment Project Ready to Offer (IPRO) Pengembangan Industri Pengolahan Unggas Terintegrasi di Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan.

Kegiatan ini merupakan bagian dari kolaborasi strategis antara Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan, melalui Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Tabalong, dengan PT Sinergi Visi Utama. Proyek ini bertujuan untuk menciptakan peta jalan investasi yang komprehensif guna mendukung program nasional Swasembada Pangan dan Makan Bergizi Gratis (MBG).

Kontribusi Akademis untuk Efisiensi Industri Sebagai Tenaga Ahli Peternakan, Ir. Ajat Sudrajat membawa misi untuk mengintegrasikan standar keilmuan dengan kebutuhan industri di lapangan. Dalam studi lapangannya di Tabalong yang berlangsung sejak Oktober hingga Desember 2025, ia menekankan pentingnya konsep peternakan hulu-hilir dalam satu kawasan.

Ir. Ajat Sudrajat dalam penyusunan IPRO tersebut melakukan forum group discussion (FGD) dengan dinas terkait, pemerintah daerah, kecamatan, perusahan peternakan unggas dan pemilik lahan serta warga masyarakat sekitar lokasi. Hal ini dilakukan untuk melihat potensi wilayah pengembangan peternakan dan pengolahan produk unggas, potensi sumberdaya alam dan sumberdaya manusia untuk menunjang produksi ternak, potensi pemasaran produk dan kelayakannya baik dari sisi industry peternakan maupun dari sisi kelayakan usaha. FGD dilaksanakan di lingkungan kantor Bupati Tabalong pada 4 November 2025 dan 15 Desember 2025.

"Industri pengolahan unggas di luar Pulau Jawa masih menghadapi tantangan besar pada biaya logistik dan keterbatasan fasilitas pasca-panen. Konsep peternakan terintegrasi menjadi salah satu langkah yang tepat guna menghasilkan produk yang berkualitas dan bisa memangkas rantai biaya produksi yang besar. Jika suatu industry peternakan berada dalam satu kawasan mulai dari on farm sampai ke pengolahannya maka biaya transfortasi menjadi sangat efisien dan kebutuhan daerah akan produk unggas seperti daging ayam dan olahannya (nugget, sosis, bakso dan sebagainya) dapat terpenuhi secara mendiri, sehingga harga akan lebih murah dan ketersediaannya lebih terjamin," ujar Ir. Ajat Sudrajat dalam pemaparannya.

Standar Kualifikasi Tinggi Pemilihan Ir. Ajat Sudrajat sebagai tim ahli didasarkan pada kualifikasi akademik dan pengalaman praktis yang mumpuni. Proses seleksi yang ketat, mulai dari pemaparan dokumen pendukung hingga presentasi keahlian, membuktikan bahwa tenaga pendidik dari UMBY memiliki daya saing tinggi dalam menjawab tantangan pembangunan daerah.

Plt. Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Tabalong, Rowi Rawatianice, memberikan apresiasi tinggi atas kontribusi para ahli. "Kami berterima kasih kepada tenaga ahli dan konsultan yang telah membantu kami dalam penyusunan IPRO. Kami berharap dengan adanya IPRO ini kami bisa lebih jauh menggali potensi daerah. Sektor pertambangan saat ini masih menjadi industri terbesar di daerah kami, namun kedepan sektor agroindustri yang salah satunya industry peternakan bisa menjadi salah satu unggulan yang dapat kami promosikan kepada investor dan harapannya akan banyak investor baru yang masuk ke daerah kami," ungkapnya.

Melalui IPRO yang telah disusun di Kabupaten Tabalong, harapannya dapat mendorong investasi nasional dan global serta tidak hanya memperkuat ketahanan pangan, tetapi juga membuka lapangan kerja baru dan mentransformasi ekonomi daerah dari sektor pertambangan menuju sektor agroindustri yang berkelanjutan.

Keterlibatan ini sekaligus mempertegas posisi UMBY sebagai institusi pendidikan yang aktif berperan dalam memberikan solusi nyata bagi permasalahan industri dan pengabdian kepada masyarakat di tingkat nasional.