Peluang suatu produk jamu dapat diterima masyarakat luas dipengaruhi beragam faktor. Salah satunya soal pengemasan. Fungsi pengemasan antara lain sebagai wadah untuk diisi produk jamu. Selain itu mampu melindungi atau memproteksi dan media memberikan informasi seperti berat, cara pemakaian dan nama produsen. Bahkan kemasan juga bisa berfungsi sebagai media promosi karena bisa menarik perhatian dengan adanya gambar, tulisan, warna dan penampilan.

Hal tersebut diungkap Ir. Astuti Setyowati, SU saat menjadi nara sumber pelatihan penerapan pengemasan dan peningkatan mutu jamu tradisional di Universitas Mercu Buana Yogyakarta, Kemarin. Bahkan tahap pengemasan termasuk seni, ilmu dan teknologi dalam penyiapan bahan untuk pengangkutan dan penjualan. “pengemasan harus melindungi bahan yang dijual dan harus dapat menjual apa yang dilindungi,” paparnya.

Nara sumber lainnya Agus Slamet, STP., MP yang juga panitia kegiatan menyampaikan materi bertema Cara produksi jamu yang baik, sanitasi produksi dan manajemen produksi. Menurutnya, cara pembuatan obat tradisional yang baik (CPOTB) meliputi seluruh aspek yang menyangkut pembuatan obat tradisional. Tujuan antara lain menjamin agar produk yang dihasilkan aman, bermanfaat dan bermutu. “keamanan dan mutu obat tradisional tergantung sejumlah faktor seperti bahan baku, bangunan, prosedur dan pelaksanaan proses pembuatan , peralatan yang digunakan, pengemasan termasuk bahannya serta personalia yang membuat obat tradisional,” jelas Agus. Adapun kegiatan tersebut lengkapnya bernama Pelaksanaan Iptek Bagi Masyarakat (IBM) desa Argomulyo untuk Penerapan Teknologi Pengemasan dan Peningkatan Mutu Jamu Tradisional. Sebagai pemrakarsanya Universitas Mercu Buana Yogyakarta Fakultas Agroindustri Program Studi Teknologi Hasil Pertanian.  Jumlah peserta 31 pengrajin jamu Kelompok Seruni Putih di Argomulyo. “ Untuk tahun ini tidak hanya pelatihan sehari, tetapi juga akan ada bantuan alat pembuatan jamu dan pendampingan. Selain itu ada praktek CPOTB meliputi jamu cair, bubuk dan instan,”ungkapnya.

by. Arni