Yogyakarta - Mudahnya akses informasi di era internet tidak hanya memberikan dampak positif namun juga berpotensi menjadi sarana penyebaran berita bohong atau hoax. Sasaran hoax sangat beragam, tidak terkecuali para pedagang yang seringkali melakukan transaksi penjualan secara online.
Hal inilah yang menjadi fokus perhatian tim Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY) dengan anggota dosen Program Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Komunikasi dan Multimedia (FIKOMM) UMBY, Rosalia Prismarini, M.A dan Rani Dwi Lestari, M.A. Tim tersebut gencar melakukan literasi kepada pedagang pasar Prambanan, Sleman, DIY, akan pentingnya mengenali dan memerangi hoax, baru-baru ini.
Menurut Rosalia Prismarini, M.A, terdapat cara mudah untuk mengenali hoax dan menghindari kita terjebak didalamnya. Pengetahuan dasar ini penting utamanya bagi pedagang yang sering berselancar di internet untuk mempermudah proses jual beli secara online.
“Pertama adalah kenali dulu mana informasi yang benar dan mana yang tidak jelas sumbernya. Jika memang tidak valid, maka jangan sebarkan, cukup berhenti di kita,” jelas Rosa dalam kegiatan PkM di Pasar Prambanan Sleman DIY.
Di hadapan para pedagang pasar, Rosa menekankan pentingnya memilah informasi agar kita tidak terjebak dalam misinformasi dan disinformasi. Di lain sisi, sebagai pelaku usaha jual beli, pedagang juga perlu jujur dalam melakukan transaksi berbasis online.
“Sebagai pedagang juga harus jujur untuk mendapatkan kepercayaan konsumen. Namun tetap waspada dan tidak tergiur pada tawaran yang tidak masuk akal seperti hadiah jutaan rupiah dengan syarat memberikan nomor pin ATM dan lain sebagainya,” tegas Rosa.
Sementara, Rani Dwi Lestari, M.A menambahkan, cara terbaik untuk memerangi hoax adalah dengan tidak menyebarkan informasi yang belum sepenuhnya terbukti. Perlu juga mencari data pembanding atas informasi yang diterima dengan mencari sumber informasi yang terpercaya seperti media mainstream yang jelas rekam jejejaknya
“Masyarakat perlu memiliki pemikiran skeptis yang tidak mudah percaya akan sesuatu hal sebelum mendapatkan bukti valid. Sikap skeptis ini menghindarkan kita terbuai dalam pusaran hoax dan senantiasa kritis memilah informasi,” imbuhnya.