Pusat Pelatihan Bahasa turut memeriahkan Dies Natalis ke-39 Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY) dengan menggelar kompetisi Lomba Public Speaking Berbahasa Inggris Tingkat Nasional bagi siswa SMA/SMK sederajat secara online. Kompetisi tersebut bertemakan "Smart Minds in a Digital World: Learning with AI, Living with Literacy".
Ketua panitia, Dangin, S.Pd., M.Hum., menerangkan ajang ini bukan sekadar perlombaan adu ketangkasan berbicara. Lebih dari itu, kompetisi ini menjadi wadah bagi generasi Z untuk merefleksikan teknologi kecerdasan buatan (AI) yang seharusnya berdampingan dengan nilai-nilai literasi manusia yang fundamental.
“Lomba Public Speaking UMBY 2025 ini diharapkan menjadi pemantik semangat bagi seluruh siswa di Indonesia untuk terus mengasah keterampilan komunikasi mereka. Di masa depan, kemampuan berbahasa Inggris bukan lagi sekadar nilai tambah, melainkan kebutuhan mendasar untuk berkolaborasi dalam skala internasional,” kata Dangin.
Dalam sambutan pembukaan, Kepala Biro Akademik UMBY, Elysa Hartati, S.Pd., M.Pd., menyampaikan pesan mendalam yang menjadi pondasi filosofis dari pelaksanaan lomba ini. Beliau menekankan bahwa kompetisi ini bukan sekadar ajang mencari pemenang, melainkan sebuah misi pendidikan.
"Kompetisi ini sebagai sarana untuk membina generasi muda agar tidak hanya benar-benar kompeten secara digital tetapi juga terpelajar, bijaksana, dan cerdas dalam menavigasi dunia digital. Jadi, kita harus bijak dalam menggunakan teknologi canggih ini. Yang tak kalah pentingnya, semoga kita dapat belajar dengan AI sambil hidup dengan nilai-nilai literasi yang kuat," ujar Elysa Hartati.
Rangkaian lomba ini telah dimulai sejak November 2025 melalui tahap seleksi yang kompetitif. Tercatat sebanyak 16 sekolah dari berbagai provinsi mengirimkan delegasi terbaiknya. Setelah proses kurasi yang ketat, terpilihlah 5 finalis yang berhasil melaju ke babak final. Babak puncak ini dilaksanakan secara daring melalui Zoom Meeting untuk memfasilitasi peserta yang berasal dari luar pulau Jawa. Meski dilakukan secara virtual, para peserta tetap tampil dengan penuh percaya diri, lengkap dengan argumen-argumen yang tajam dan kefasihan bahasa Inggris yang memukau.
Kelima finalis diberikan tantangan untuk memaparkan pemikiran mereka mengenai empat pilar utama meliputi Education: The Ethical Scholar: Navigating Academic Integrity in the AI Era; Economy: Creator Economy 2.0: Human Creativity in a Generative World; Social: The Truth Filter: Media Literacy to Combat Deepfakes and Deception; Health: Digital Zen: Cultivating Mental Well-being in a Hyper-Connected Age.
Mereka berkompetisi dengan dinilai oleh tiga juri yaitu Agustinus Hary Setyawan, S.Pd., M.A. (Wakil Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Kependidikan UMBY), Dr. Yuli Widiana, M.Hum. (Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya), dan Pramugara Robby Yana, M.Pd. (Universitas PGRI Yogyakarta).
Babak final digelar pada Selasa, 23 Desember 2025. Para finalis memaparkan presentasi berdasarkan topik yang telah ditentukan kemudian setiap peserta harus melewati sesi tanya jawab yang cukup menantang. Para juri menggali lebih dalam sejauh mana peserta memahami materi yang mereka bawakan, sekaligus menguji kemampuan berpikir spontan dalam berbahasa Inggris.
Persaingan yang sengit akhirnya membuahkan hasil. Celine Livina Rusli dari SMA Ignatius Global School Palembang berhasil dinobatkan sebagai Juara Pertama. Celine memukau para juri dengan kemampuan artikulasi yang jernih, penguasaan panggung virtual yang luar biasa, serta kemampuan menjawab pertanyaan juri dengan argumen yang logis dan solutif. Prestasi ini menjadi catatan membanggakan bagi sekolahnya, sekaligus membuktikan bahwa talenta public speaking di luar Pulau Jawa sangat kompetitif.
_1767084612.png)
Pada posisi kedua diraih oleh Muhammad Dien Royyan Fatahillah (SMA Unggulan CT ARSA Foundation Sukoharjo), disusul juara ketiga adalah Jason Anugrah Palobo (SMAN 1 Toraja Utara, Sulawesi Selatan). Kemudian juara empat ditempati oleh Khafifah Marwa Ramadhani (SMA Negeri 1 Bekasi), sedangkan Felix Al-Hafidz Syahlan (SMA Negeri 5 Tambun Selatan) berada diposisi kelima.
Salah satu peserta sekaligus pemenang, Muhammad Dien Royyan Fatahillah mengaku public speaking contest yang ia ikuti sangat berkesan karena ia mendapatkan wadah untuk berkreasi dan mengekspresikan diri sehingga ia bisa mengevaluasi kekurangan diri untuk bisa menjadi diri yang semakin lebih berkualitas.
Sementara itu, Jason Anugrah Palobo menilai lombanya sangat bagus dan para peserta dituntut untuk menunjukkan keberanian serta berfikir kritis dalam memandang suatu persoalan. Bahkan ia berharap kedepannya dapat berkuliah di UMBY.
“Lombanya keren, para pesertanya keren-keren juga. Kita harus menunjukkan keberanian dan berfikir kritis dalam memandang suatu persoalan. Saya berharap UMBY terus maju dan berkembang, yaa siapa tau kedepannya saya dapat kesempatan untuk berkuliah disana juga,” ungkap Jason.