Berkunjung keluar negeri sekaligus bekerja disana pada usia muda apakah bisa? Tentu sangat bisa. Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY) menggelar kegiatan bincang-bincang dengan salah satu perempuan yang telah berhasil menyambangi lebih dari 11 negara semenjak awal perjalanannya di tahun 2017 lalu. Rabu, (09/09/2020)
Margaretha Sianturi atau yang akrab disapa dengan kak Rhe ini menceritakan bahwa traveling abroad bukan hanya sekedar mimpi dan setiap orang bisa melakukannya. Baginya hal pertama yang harus ditanamkan dalam diri ketika memutuskan untuk berkunjung dan bekerja di luar negeri adalah menghilangkan rasa takut dan tetap berpikiran positif.
“Banyak orang saat ini yang merasa takut berbicara dengan orang luar negeri karena merasa bahasa Inggris yang mereka miliki kurang memadai untuk berkomunikasi langsung dengan mereka. Itu semua tidak perlu ditakuti karena meskipun memiliki kemampuan berbahasa Inggris minim tetapi selama orang-orang mengerti apa yang ingin ia sampaikan, itu tidak menjadi masalah,” ungkap kak Rhe
Kak Rhe telah mengunjungi berbagai negara seperti Australia, Kamboja, Thailand, Perancis, Belanda, Nepal, Hungaria, Slovakia, Austria, Italia, Belgium, Chez Republik, Malaysia dan kini ia berada di Jerman. Ia menambahkan, untuk mengetahui informasi lengkap tentang apa itu working traveler dan visa untuk bekerja sembari liburan seperti yang ia miliki sekarang ini, kita bisa mencari dan mendaftar langsung di Ditjen Imigrasi. Selama ini kak Rhe sudah menjajal banyak jenis pekerjaan seperti menjadi customer service di pom bensin, bekerja di bidang pertanian selama 2 bulan, dan banyak kegiatan lain yang ia lakukan.
Baginya tidak perlu menjadi orang kaya ataupun orang pintar dulu untuk dapat berkunjung ke luar negeri karena setiap orang memiliki kesempatan yang sama. Hingga kini sudah banyak destinasi wisata dunia sudah dikunjunginya dan itu semua berkat kerja keras yang ia lakukan selama ini.
“Menabung adalah hal yang sangat perlu dilakukan saat menjadi working traveler karena kita tahu juga bahwa kehidupan di luar negeri tidaklah sama seperti yang ada di Indonesia dan juga pengaruh dari nilai tukar uang yang berbeda pula,” Imbuh kak Rhe
Saat ditanya oleh salah satu viewer live Instagram yang dipandu oleh Hasan Sidik, ia bercerita bahwa budaya yang unik yang pernah ia lihat selama ia berada di negeri orang adalah suku Aborigin di Australia yang tidak berbahasa Inggris seperti orang Australia kebanyakan. Ia juga bercerita bahwa sebelum ia pergi keluar negeri, ia terlebih dulu mempunyai teman yang berasal dari berbagai negara dan berkomunikasi dengan mereka. Apabila suatu saat nanti ia akan pergi ke negara asal temannya tersebut, ia akan tinggal di rumah mereka. Sungguh menyenangkan bukan dan juga hemat karena tidak perlu menyewa kamar disana. Tertarik mencobanya? Mulailah membangun dan mencari koneksi dengan teman-teman yang berada di seluruh dunia dan jadilah berani seperti yang dikatakan oleh kak Rhe.